TEMPO.CO, Surabaya - Kemenangan PSS Sleman 3-2 atas tuan rumah Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa sore, 29 Oktober 2019, tak sepenuhnya membuat Asyraq Gufron Ramadhan gembira. Bek muda kelahiran Surabaya itu mengaku sedih karena tim kebanggaannya sejak kecil kalah.
"Bahagia dan ada sedihnya. Buat saya banyak sedihnya," kata Gufron saat konferensi pers seusai pertandingan. Setelah mengatakan itu, pemain 23 tahun tersebut seketika berhenti berbicara, lalu merunduk tak kuasa menahan tangis.
Mengetahui Gufron sesunggukan, pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, membantu menjawab. Kata Seto, sebagai pemain profesional, anak didiknya tersebut sebetulnya bahagia karena membawa PSS Sleman meraih kemenangan.
Tapi, Seto melanjutkan, dalam hati, Gufron sedih karena tim yang dulu pemainnya dia banggakan itu menelan kekalahan. "Secara keinginan pribadi ada keinginan jiwa di Persebaya. Harapannya Gufron ingin Persebaya berkembang dan maju," ucap pelatih PSS itu.
Gufron merupakan pemain sepak bola profesional jebolan dari klub internal Persebaya. Kapten PSS, Bagus Nirwanto, juga jebolan klub internal Persebaya.
NUR HADI