TEMPO.CO, Jakarta - Federasi sepak bola Eropa atau UEFA menjatuhkan sanksi kepada Bulgaria karena sejumlah suporter terbukti melakukan aksi rasis kepada skuad Timnas Inggris. Aksi itu berupa menyanyikan suara kera dan melakukan penghormatan Nazi.
Peristiwa itu terjadi saat Bulgaria kalah 0-6 dari Inggris di Kualifikasi Euro 2020 pada 14 Oktober lalu. Laga sempat dihentikan dua kali akibat protes yang dilakukan pemain Inggris.
UEFA menjatuhkan hukuman kepada Bulgaria berupa larangan kehadiran penonton di dua laga, dengan satu pertandingan ditangguhkan selama dua tahun. Sanksi tambahannya ialah denda sebesar 75.000 euro.
Di sisi lain, otoritas Bulgaria juga sudah menetapkan 16 tersangka dalam kasus rasisme di laga melawan Inggris dan sudah menangkap 12 orang usai pertandingan. Empat diantaranya menerima denda dan dihukum larangan ke stadion selama dua tahun.
Meski demikian, sanksi yang diberikan UEFA terhadap Bulgaria mendapat kritik keras dari badan amal anti rasisme Kick it Out, badan anti diskriminasi Fare, dan asosiasi pesepakbola profesional (PFA).
Kick it Out menyatakan tidak terkejut dengan hukuman UEFA. Menurut mereka, UEFA telah kehilangan momentum untuk mengirim pesan tanpa kompromi mengenai isu rasisme dan diskriminasi.
"Kami merasa proses penegakan hukum UEFA perlu dirombak dan mendesak mereka menjelaskan proses pengambilan keputusan dibalik sanksi," sebut Kick it Out.
Sementara PFA menyatakan sistem pencegahan harus dilakukan lebih kuat. Salah satu cara yang bisa dilakukan ialah mengeluarkan tim dari kompetisi. Dengan demikian, kata PFA, persoalan rasisme bisa dihadapi dengan serius.
METRO | BBC