TEMPO.CO, Jakarta - Timnas U-19 Indonesia melakukan selebrasi menarik usai mengalahkan Hong Kong dengan skor 4-0 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jumat 8 November 2019.
Begitu laga usai, para pemain tidak langsung memasuki ruang ganti. David Maulana dan kawan-kawan berjalan ke tengah lapangan. Tim Pelatih yang terdiri dari Fakhri Husaini, Gatot Prasetyo, dan Mahruzar Nasution mengikuti langkah anak didiknya.
Mereka pun membentuk formasi mengikuti lingkar tengah lapangan. Seluruh pemain dan ofisial Timnas U-119 menghadap ke tribun penonton. Mereka memberikan penghormatan kepada suporter yang telah memberikan dukungan dalam laga Kualifikasi Piala AFC U-119 2020.
Sekitar 3.300 yang memadati Stadion Madya tidak beranjak dari tribun untuk menyaksikan penghormatan dari skuad Garuda Muda. Pendukung Garuda yang mendapat penghormatan dari Amiruddin Bagus Kahfi bersama teman-temannya membalas dengan menyanyikan lagu Tanah Airku.
Lagu itu bergaung dinyanyikan bersamaan oleh 3.300 penonton yang memadati Stadion Madya GBK. Suasana pun menjadi syahdu sekaligus menggetarkan.
Usai lagu Tanah Airku dinyanyikan Pemain Timnas U-19 membungkukkan badan ke arah Tribun Barat dan Timur. Selanjutnya , mereka menuju ruang ganti. Suporter Garuda pun tetap meneriakkan yel-yel. "Indonesia, Indonesia, Indonesia," yel-yel yang mengiringi langkah pemain ke ruang ganti.
Penghormatan dan kemenangan timnas, kata Pelatih Timnas U-19 Indonesia, Fakhri Husaini dipersembahkan untuk seluruh pendukung baik yang datang maupun memboikot laga timnas. Ia mengaku heran dengan respons suporter yang memboikot laga timnas karena kecewa dengan kepengurusan Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI).
Juru taktik asal Aceh ini mengatakan terdapat perbedaan jelas antara mencintai sepak bola dengan mencintai PSSI. "Kalau mencintai sepak bola tidak peduli soal organisasi. Buat saya aneh saja. Reaksi terhadap federasi terus memboikot timnas," kata Fakhri.
Pelatih berusia 54 ini mengaku tidak mengetahui logika berpikir suporter yang memboikot laga Timnas U-19. Menurut dia, para pemain berusia 17 dan 18 tahun dan membutuhkan dukungan untuk terus berkembang. "Mereka butuh support dari penonton. Mereka nggak salah apa-apa," kata dia.
Fakhri mengaku tidak mempersoalkan aksi boikot suporter Ultras Garuda. Ia berjanji bakal terus menampilkan permainan atraktif meski tanpa penonton. "Tidak sedikit pun berkurang semangat Timnas U-19 untuk bertanding meski tidak ada satu pun penonton," kata dia.
IRSYAN HASYIM