TEMPO.CO, Jakarta- Nama Fakhri Husaini menjadi sorotan pencinta sepak bola usai membawa Amiruddin Bagus Kahfi dan kawan-kawan merebut tiket putaran final Piala AFC U-19 2020 di Uzbeskitan.
Pelatih kelahiran Lhokseumawe, Aceh, 27Juli 1965 ini juga dikenal sebagai bintang tim nasional Indonesia pada era 1990-an. Sebagai seorang pemain, ia berposisi sebagai gelandang. Sosoknya sebagai pengatur serangan tim Merah Putih yang kreatif dan pekerja keras melegenda di tim nasional.
Setelah memilih gantung sepatu, Fakhri mulai melakoni peran baru sebagai pelatih. Namanya mencuat ke pentas nasional sebagai asisten pelatih asal Inggris, Peter Withe, yang menangani timnas Indonesia pada 2005.
Juru taktik berusia 54 tahun ini juga pernah membesut tim sepak bola Pekan Olahraga Nasional (PON) Kalimantan Timur. Karier kepelatihannya dilanjutkan dengan menangani mantan klubnya yakni Pupuk Kaltim Bontang. Saat ini PKT Bontang telah beruba nama menjadi Bontang FC.
Debutnya menangani tim junior Indonesia dimulai pada tahun 2014. Saat itu Fakhri ditunjuk sebagai pelatih timnas Indonesia U-16. Kekisruhan antara PSSI dan pemerintah menyebabkan Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan gagal tampil dalam Piala AFF U-16 2014. Indonesia dijatuhkan sanksi oleh FIFA akibat kekisruhan itu.
Tawaran melatih Timnas U-16 kembali datang pada tahun 2016. Akibat kesibukan sebagai karyawan BUMN PT Pupuk Kaltim membuatnya menolak tawaran itu. Pada 2017, Fakhri kembali mendapatkan tawaran melatih tim nasional Indonesia.
Tangan dingin Fakhri berhasil membawa Timnas U-16 Indonesia menjuarai turnamen Piala AFF U-16 2018. Dalam laga pamungkas Amirddin Bagus Kahfi dan kawan-kawan mengalahkan Thailand. Ini menjadi gelar pertama bagi Indonesia di ajang Piala AFF U-16. Sebelumnya torehan terbaik Timnas U-16 adalah menjadi finalis pada 2013.
Kehebatan Fakhri sebagai pelatih kembali terlihat dengan meloloskan Timnas U-19 ke Piala AFC U-19 2020. Mayoritas skuatnya adalah pemain yang didiknya ketika menjadi juara Piala AFF U-16 2018.
Sayangnya, masa depan Fakhri Bersama anak asuhnya belum mendapat kejelasan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Ia mengakhiri kontraknya dengan membawa David Maulana dan kawan-kawan lolos ke Piala AFC U-19 2020 di Uzbeskistan.
Saat ini belum ada keputusan dari PSSI mengenai perpanjangan kontrak bagi pelatih asal Aceh ini. "Sudah selesai tugas saya sebagai pelatih timnas U-19 dengan berakhirnya kualifikasi ini," ujar Fakhri dalam konferensi pers usai laga melawan Korea Utara di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad, 10 November 2019.
Fakhri juga belum mengetahui kejelasan masa depannya bersama Timnas U-19. Tapi, ia berpesan kepada Amiruddin Bagus Kahfi dan kawan-kawan agar bisa tampil lebih trengginas lagi di Piala AFC U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021. "Jadi, saya berpesan ke pemain, siapa pun pelatihnya nanti di Piala Asia atau Piala Dunia, mereka harus tampil jauh lebih hebat dari yang mereka perlihatkan sekarang ini," ungkap dia.
Sebagai pelatih, kata Fakhri, tugasnya sudah maksimal untuk melatih Beckham Putra Nugraha bersama pemain lainnya sehingga bisa melaju ke putaran final Piala AFC U-19. "Sudah memberikan rasa bangga kepada seluruh pecinta sepak bola," ucap dia.
Sambil menunggu kejelasannya nasibnya bersama Timnas U-19, Fakhri Husaini bakal kembali ke Bontang. Ia ingin merampung tugasnya sebagai karyawan PT Pupuk Kaltim yang sempat terbengkalai selama fokus menangani Timnas U-19. "Saya harus punya tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang dibebankan perusahan pada saya," ungkapnya.
IRSYAN HASYIM