TEMPO.CO, Jakarta - Diego Maradona memutuskan mundur diri dari jabatannya sebagai pelatih tim Argentina, Gimnasia y Esgrima hanya setelah dua bulan menangani klub tersebut.
"Keputusan ini menyakiti saya dengan sepenuh jiwa," tulis Maradona di Instagram.
Maradona mengambil pekerjaan menjadi pelatih Gimnasia pada September lalu, dengan kontrak hingga kahir musim mendatang. Namun ia hanya meraih sembilan poin dari enam pertandingan pertama yang dijalani timnya.
Ia mengatakan hanya akan melanjutkan jika presiden klub, Gabriel Pellegrino tetap menduduki jabatannya setelah pemilihan klub. Namun, Pellegrino mengundurkan diri dari pemilihan itu.
Maradona, pemain yang membawa Argentina menjadi Juara Dunia 1986 ini disebut-sebut sebagai pemain terhebat sepanjang masa. Saat bergabung dengan tim berjulukan El Lobo, Maradona berjanji akan menyelamatkan klub asal Provinsi Buenos Aires dari jurang degradasi.
Di awal bergabung, ia kehilangan tiga pertandingan pertamanya. Namun, setelah itu, ia berhasil memenangkan tiga dari lima laga. Saat ini Gimnasia masih berada di urutan ketiga terbawah klasemen liga.
"Saya merasa bahwa semua orang bersama-sama.. menemukan jalan bagi Gimnasia untuk tetap di divisi pertama. Ini adalah momen untuk melanjutkan proyek dan mencari bala bantuan yang diperlukan," kata Maradona.
"Saya berharap bahwa siapa pun yang datang untuk mengelola klub dapat melanjutkan pekerjaan yang kami mulai dan menjaga Gimnasia di tempatnya. Saya berharap yang terbaik untukmu, dengan sepenuh hati,”ujarnya.
Kepergian Maradona dari Gimnasia ini kembali mengulang apa yang dilakukannya dalam karier kepelatihannya. Gimnasia menjadi klub keenam yang dia tangani.
Dari enam klub, hanya satu klub yang pernah ditangani Maradona lebh dari setahun. Satu-satunya tim itu adalah Al Wasl dari Uni Emirat Arab. Ia berada di sana selama 14 bulan, pada 2011-2012.
Sebelum kembali ke Argentina, Diego Maradona menangani Dorados de Sinaloa, klub asal Meksiko. Di sana, dia hanya bertahan selama sembilan bulan. Ia hengkang dari klub itu pada Juni lalu.
REUTERS
