TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, menegaskan ia masih senang berada di klub yang dibawanya memenangi Liga Primer Inggris dua kali beruntun ini.
Guardiola mengatakan hal itu menjelang Manchester City menjamu Chelsea pada pertandingan pekan ke-13 Liga Primer 2019-2020 di Stadion Etihad, Manchester, dinihari nanti, Minggu 24 November 2019.
"Mengapa orang-orang mesti mengira saya tidak senang? Karena kami kalah di Anfield atau kami sudah kalah tiga kali musim ini?” kata Guardiola kepada sejumlah media di Inggris.
Manchester City kini menempati urutan keempat dalam klasemen sementara. Posisi tersebut adalah peringkat terendah City. sejak Guardiola pertama kali menangani klub ini pada 2017.
Kekalahan 1-3 dari Liverpool pada 10 November 2019 membuat tim asuhan Pep ketinggalan sembilan angka di belakang Reds yang ada di puncak klasemen.
Setelah membawa Manchester City menjuarai Liga Primer dua kali berturut-turut dan mencetak rekor perolehan poin, Guardiola berambisi membawa Citizens menyusul jejak Huddersfield, Arsenal, Liverpool, dan Manchester United menjuarai divisi tertinggi Liga Inggris tiga kali beruntun.
Adapun City sudah memecahkan rekor pengumpulan poin dalam musim kompetisi 2017-18, yaitu menjadi klub pertama dalam sejarah divisi tertinggi Liga Inggris yang mencapai 100 poin. Sedangkan musim lalu, City hanya meraih 98 poin di puncak klasemen atau cuma unggul satu angka dari Liverpool.
Tantangan untuk membawa Manchester City menjuarai Liga Primer tiga kali itu membuat Guardiola belum kehilangan gairahnya untuk bertahan di Manchester. Meski, pada awal musim ini, ia mendapat perlawanan yang sangat hebat dari manajer Jurgen Klopp beserta pasukannya di Liverpool.
“Kami tidak punya sebuah kartu joker dalam dompet,” kata Guardiola. “Saya tahu semua orang di dunia bilang Liga Primer sudah diselesaikan.”
“Jika kemudian orang mengira saya akan mundur , mereka tidak tahu saya. Saya menyukai tantangan. Jika klub menghendaki saya musim depan, saya ingin di sini seratus persen,” jelas Guardiola yang kontrak kerjanya di Manchester akan berakhir pada 2021.
Penegasan komitmen Pep Guardiola akan diuji dalam pertandingan besar dinihari nanti melawan Chelsea yang ada di peringkat ketiga. Tamu dari London ini lagi bergelora di bawah manajer barunya yang masih segar dan mantan bintang Blues serta Inggris, Frank Lampard.
Chelsea unggul satu poin dari City. Lampard tentunya juga akan berusaha keras mereka bisa meraih tiga poin di kandang City dinihari nanti. Pasalnya, Chelsea juga bersaing ketat dengan peringkat kedua, Leicester City, yang nilainya sama.
Sebuah pertandingan keras dan ketat mungkin akan terjadi dinihari nanti. Setelah Mauricio Pochettino dipecat direksi Tottenham Hotspur padahal baru enam bulan lalu membawa Tottenham jadi finalis Liga Champions, kini sorotan diarahkan kepada Pep Guardiola.
Jika Manchester City kalah atau seri dinihari nanti, Pep Guardiola bisa saja bernasib sama seperti Mauricio Pochettino itu.