TEMPO.CO, Jakarta - Tak lama setelah ditetapkan sebagai manajer, Jose Mourinho, 56 tahun, menulis pesan pendek kepada kapten Tottenham Hotspur, Harry Kane. Isinya, dua janji.
Menurut The Times, Mourinho dalam pesan pendek itu menyatakan bisa membuat Kane mengangkat piala untuk pertama kalinya bersama Spurs. Selain itu, dia akan menjadikan Kane sebagai striker yang ditakuti di Eropa.
Berbeda dengan pekerjaan sebelumnya di beberapa klub, yang dimulai persis pada awal kompetisi, kali ini Jose—panggilan Mourinho—berada di saat liga sudah bergulir. Tak hanya itu, Spurs pun dalam posisi yang buruk.
Karena itu, menurut media di Inggris, dalam waktu yang amat pendek, Mourinho perlu orang yang bisa mendukungnya dalam menjalankan tugas baru tersebut. Kane adalah sosok kunci di ruang ganti.
Soal dukungan, Mourinho disebut menyatakan hal itu secara terbuka pada hari pertama latihan Spurs, Kamis lalu. “Dukung saya, kalian akan menjadi pemenang,” begitu kira-kira yang disampaikan Mourinho.
Kedatangan Mourinho teramat mendadak dan tidak pada saat yang tepat. Para pemain baru saja kehilangan sosok yang dekat dan bersahabat, yakni Mauricio Pochettino.
Hubungan pelatih asal Argentina itu dengan para pemain bisa dikatakan amat dekat dan cair. Mereka dikabarkan selayaknya teman, bukan bos dan anak buah.
Ucapan perpisahan dari pemainnya, seperti yang disampaikan Kane dan Dele Alli, menandakan hal itu. "Anda adalah manajer saya, juga teman baik saya,” demikian ditulis Kane di akun Twitter-nya.
Sebaliknya, Mourinho adalah sosok manajer yang sudah masyhur kelakuannya, yang tidak saja besar mulut, tapi juga arogan. Terakhir, dia terlibat perseteruan dengan Paul Pogba saat masih bertugas di Manchester United.
Di tempat yang baru, Mourinho buru-buru menyiratkan sebuah perubahan. Dia takkan mengulangi kesalahan yang sama seperti di tempat kerja sebelumnya.
“Saya tidak akan melakukan kesalahan yang sama. Saya akan membuat kesalahan yang berbeda,” kata Mourinho dalam konferensi pers perdananya sebagai Manajer Spurs, Kamis lalu.
Dengan kata lain, Mourinho tidak akan berselisih dengan pemain. Ia juga tidak akan mengakhiri pekerjaannya dengan pemecatan seperti yang terjadi di Madrid, Chelsea, dan United.
Langkah pertama dari janji Mourinho akan diuji di Stadion London, nanti malam. Dia akan berhadapan dengan klub yang pernah membuatnya malu dua kali.
Menjelang dipecat Chelsea pada 2015, dia harus diusir wasit dan menjadi penonton di salah satu tribun—yang kala itu masih main di Upton Park. Bukan pengalaman yang menyenangkan.
Dalam laga itu, Chelsea kalah 1-2. Dia pun tenggelam dalam lautan kegembiraan saat gawang Chelsea kebobolan.
Selanjutnya, ketika bersama United pada musim lalu, dia kembali dipermalukan. Setan Merah kalah 3-1.
Kini dia datang lagi. Manuel Pellegrini, Manajer West Ham, menganggap Mourinho bukan seorang teman, juga tidaklah istimewa.
Pada masa lalu, Mourinho memang berkali-kali menyengat pelatih asal Cile itu. Saat menggantikannya di Real Madrid, dia terang-terangan menyindirnya yang kemudian melatih Malaga.
“Kalau saya dipecat Madrid, saya tidak akan memilih tim papan tengah,” kata Mourinho saat itu.
Mourinho juga berkomentar ketika Manchester City menjadi juara pada musim 2014/2015. Kala itu City memenangi persaingan dengan Liverpool—yang tersalip setelah kalah oleh Chelsea yang dia latih.
Kekalahan Liverpool yang terkenal dengan insiden terpelesetnya Steven Gerrard itu membuat City melaju dan menjadi juara. "Vincent Kompany tidak pernah mengucapkan terima kasih,” ujarnya dalam sebuah ulasan di sebuah stasiun televisi, beberapa waktu lalu.
Dengan kata lain, Mourinho menganggap kemenangan City itu tak lain karena peran Chelsea. Tentu saja itu tak mengenakkan buat Pellegrini.
Namun pelatih berusia 66 tahun itu tak mau menanggapi soal itu. Bagi dia, laga nanti malam jauh lebih penting.
“Pochettino telah menangani Spurs dalam waktu yang cukup lama. Saya kira Mourinho tidak akan banyak melakukan perubahan dalam waktu yang singkat ini,” katanya.
Tentu Pellegrini ingin timnya menang untuk bisa beringsut dari papan bawah klasemen. Selain itu, ia ingin memberikan warna buram pada halaman pertama Jose Mourinho di episode terbarunya.
GIVEMESPORT|THE TIMES|DAILYMAIL | IRFAN B.