TEMPO.CO, Jakarta - Persik Kediri berhasil menjuarai kompetisi Liga 2 Indonesia 2019 setelah mengalahkan Persita Tangerang dengan skor 3-2 di stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Senin 25 November 2019.
Kedua tim bermain sengit sejak menit awal. Empat gol tercipta pada babak pertama. Tendangan bebas pada menit 11 oleh pemain Persik Kediri, Risna Prahabenta dan gol oleh Sandrian pada menit 14.
Gol Persita Tangerang dicetak oleh M Roby melalui sundulan kepala pada menit 23 dan Sirvi Arfani pada menit 37. Pada babak kedua kedua tim masih bermain dengan tempo tinggi dan menciptakan beberapa peluang emas.
Salah satunya ketika tendangan pemain Persik Kediri, Iqmal Samsu melewati kiper Persita, Annas Fitrato. Namun, bola masih berhasil diselamatkan pemain belakang Rio Ramandika.
Memasuki menit akhir, pemain Persik Wimba Sutan Fanosa berhasl menceploskan bola ke gawang Annas Fitranto dan menjadi gol kemenangan tim berjuluk macan putih.
Uang Rp 1,5 miliar diterima Persik Kediri karena berhasil menjadi juara. Selain itu, gelar pemain terbaik juga diperoleh pemain Persik, Taufiq Febriyanto. Sementara Persita Tangerang sebagai runner-up memperoleh uang Rp 1 miliar. Tim urutan ketiga, Persiraja Banda Aceh, membawa pulang Rp 500 juta.
Persik Kediri, Budiarjo Thalib, menyatakan kemenangan itu tak lepas dari persiapan yang maksimal. “Persiapan menghadapi Persita cukup lama dan kami lakukan perubahan strategi permainan,” kata dia seusai laga.
Babak kedua Persik Kediri pada menit ke 54 melakukan pergantian pemain, Yusuf Meliana Fuad masuk menggantikan Iqmal Samsu. Sandrian digantikan oleh Wimba Sutan Fanosa pada menit 66.
“Adanya perubahan permainan membuat kami bisa mencetak gol menit akhir,” ujar Budiarjo Thalib.
Setelah laga final, menurut Budiarjo Thalib, Persik kembali akan mempersiapkan tim pada akhir Januari 2020 untuk kompetisi Liga 1. “Kami lakukan perbaikan seperti finansial, materi pemain dan sarana,” katanya.
Pelatih asal Makassar ini mengatakan, ia akan menggunakan jasa pemain asing untuk Liga 1. Ia secara merata akan memasang pemain asing mulai dari belakang, tengah hingga pemain depan.
Sementara itu, pelatih Persita Tangerang Widodo Cahyono Putro mengatakan, meski gagal juara, timnya telah mampu memenuhi target dari manajemen. “Kami main terbuka. Tapi, Persik yang mampu memenangkan permainan,” ujarnya.
Mantan pelatih Bali United ini menyebutkan, pihaknya ingin mengakhiri laga final tanpa adanya adu penalti “Tapi, Persik yang bisa mencetak gol duluan,” katanya.
Widoso juga mengatakan akan ada hadiah dari manajemen, tapi jumlahnya belum diketahui.
Pemain Persik Kediri, Risna Prahalabenta menyebutkan, dengan gelar juara Liga 2 Indonesia 2019 memberikan bukti kualitas timnya. Meski tidak masuk sebagai tim unggulan, tapi mampu menjadi juara. “Apalagi kami berangkat dari Liga 3,” katanya.
MADE ARGAWA