Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Timnas U-23 SEA Games 2019: Deep Defending Sebaiknya Ditinggalkan

Reporter

Editor

Hari Prasetyo

image-gnews
Pemain Timnas U-22 Indonesia Andy Setyo (kanan) terjatuh saat berebut bola dengan pemain Timnas Vietnam Nguyen Tien Linh dalam pertandingan Grup B SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Ahad, 1 Desember 2019. Indonesia kalah 1-2 dari Vietnam. ANTARA/Sigid Kurniawan
Pemain Timnas U-22 Indonesia Andy Setyo (kanan) terjatuh saat berebut bola dengan pemain Timnas Vietnam Nguyen Tien Linh dalam pertandingan Grup B SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Ahad, 1 Desember 2019. Indonesia kalah 1-2 dari Vietnam. ANTARA/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim nasional Indonesia U-23 atau Timnas U-23 di SEA Games 2019 tidak boleh terpeleset lagi. Atau, bahkan mereka mesti harus menang terus pada rangkaian sisa pertandingan fase grup berikutnya kalau mau lolos ke semifinal.

Pasalnya, dari kekalahan 1-2 Timnas U-23 melawan Vietnam pada pertandingan ketiga Grup B, Minggu 1 Desember 2019,  jelas sudah saingan berat mereka untuk berebut tiket ke semifinal adalah Vietnam dan Thailand.

Peta kekuatan sepak bola Asia Tenggara di segala kategori sudah lama berubah. Vietnam adalah finalis Piala Asia U-23 2018 dan masuk putaran final Piala Dunia U-20 2017. Adalah Vietnam juga yang mengalahkan Timnas Senior dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2022 di Bali.

Adapun Thailand mesti dikalahkan Timnas U-23 pada partai perdana SEA Games 2019 ini memiliki reputasi sebagai rajanya sepak bola Asia Tenggara yang memiliki kecerdikan dan soliditasnya untuk menggebrak pada momen-momen kunci.

Timnas U-23 kini berada di peringkat ketiga klasemen sementara Grup B dengan enam poin dari tiga pertandingan. Vietnam memimpin klasemen dengan sembilan poin dari tiga pertandingan.

Thailand yang mempunyai poin sama dengan Indonesia. Tapi, mereka unggul selisih gol sehingga menempati posisi kedua.

Sedangkan posisi keempat diisi Laos dengan empat poin dari tiga laga. Singapura dengan satu poin dan Brunei Darussalam yang belum meraih nilai menempati peringkat kelima dan keenam.

Ada yang menarik dari pernyataan pelatih Timnas U-23, Indra Sjafri. Ia menilai kekalahan Indonesia terjadi karena taktik tidak berjalan khususnya di babak kedua.

"Sebenarnya di babak pertama kami bermain dengan baik sesuai rencana. Di paruh kedua, kami memancing Vietnam untuk menyerang dengan harapan kami bisa melakukan serangan balik melebar. Namun, kami selalu gagal," kata Indra seusai pertandingan di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina.

Menurut Indra situasi itu mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Vietnam yang tertinggal 0-1 dari Indonesia sejak menit ke-23 berkat gol Sani Rizki.

Vietnam menyamakan kedudukan melalui tendangan bola mati pada menit ke-64. Bola hasil sundulan Nguyen Thanh Chung yang memanfaatkan umpan tendangan sudut Do Hung Dung. Lalu, Vietnam mampu mengunci kemenangan menit ke-90+1 melalui gol sepakan kaki kiri Nguyen Hoang Duc dari luar kotak penalti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Begitulah risiko dari 'deep defending' yang kami terapkan. Ketika bola diblok di area pertahanan, pemain lawan bisa menguasai bola dan melakukan tendangan dan itulah yang terjadi di gol kedua," tutur Indra.

Sengaja bermain longgar dan menumpuk pemain di lini belakang melawan tim sekelas Vietnam? Mengapa tidak melakukan pressing ketat untuk tidak memberikan ruang buat Vietnam agar berlama-lama dengan bola?  

Indra tentu saja lebih paham soal timnya yang dibinanya bertahun-tahun. Lagi pula, bukankah Timnas U-23 sukses meraih dua kemenangan beruntun melawan Thailand dan Singapura?

Tapi, timnas kita di segala kategori sudah terlalu lama terbiasa bermain dalam tempo yang longgar dan punya problem klasik dalam hal stamina yang kedodoran pada pertengahan laga.

Dengan menempuh risiko melakukan strategi deep defending tersebut memberi kesempatan seluas-luasnya buat lawan untuk punya waktu cukup berkreasi di daerah pertahanan timnas. Dari perjalanan timnas-timnas selama ini, termasuk yang ditangani Indra Sjafrie di tingkat Asia Tenggara, mereka acap kali kedodoran dan mudah kehilangan konsentrasi ketika terus-menerus diserang.

Emas di sepak bola SEA Games itu terbukti susah direbut timnas Indonesia selepas 1991. Timnas U-23 asuhan Indra Sjafrie ini butuh determinasi, militansi, dan kemauan untuk selalu menekan lawan yang tinggi agar bisa mencetak sejarah bergengsi buat PSSI di Manila tahun ini.

Dulu Anatoly Polosin menempa fisik pemain timnas sangat keras untuk bisa meraih emas 1991 di Manila. Dalam proses persiapannya, sejumlah pemain ternama mundur karena tak tahan latihan spartan ala Polosin itu.

Indra Sjafrie dan pasukannya di SEA Games 2019 ini idealnya punya kesadaran untuk menghadirkan hal yang istimewa seperti era Polosin, mungkin dalam bentuk lain. Tapi, strategi deep defending, yang mengesankan dalam posisi pasif menunggu serangan, tampaknya bukan poin istimewa untuk bisa diandalkan guna meraih emas lagi di Manila.

---   

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Piala Asia U-23 2024: Shin Tae-yong Siapkan Strategi Khusus untuk Redam Korea Selatan

1 jam lalu

Shin Tae-yong. Foto: Tim Media PSSI
Piala Asia U-23 2024: Shin Tae-yong Siapkan Strategi Khusus untuk Redam Korea Selatan

Shin Tae-yong mengantisipasi kemampuan set piece Korea Selatan menjelang laga perempat final Piala Asia U-23 2024.


Shin Tae-yong Waspadai 3 Pemain Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

2 jam lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong. Kredit: Tim Media PSSI
Shin Tae-yong Waspadai 3 Pemain Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong telah menyiapkan strategi untuk permainan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Prediksi Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024: Jadwal Live, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

3 jam lalu

Selebrasi timnas dalam pertandingan Indonesia vs Yordania, Minggu, 21 April 2024. HUMAS PSSI
Prediksi Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024: Jadwal Live, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

Korea Selatan tetap lebih diunggulkan meraih kemenangan atas timnas U-23 Indonesia dalam laga perempat final Piala Asia U-23 2024.


Piala Asia U-23: Shin Tae-yong Akui Bakal Kesulitan Hadapi Korea Selatan, tapi Tetap Incar Kemenangan

3 jam lalu

Shin Tae-yong. Foto: Tim Media PSSI
Piala Asia U-23: Shin Tae-yong Akui Bakal Kesulitan Hadapi Korea Selatan, tapi Tetap Incar Kemenangan

Shin Tae-yong mengaku tidak cukup senang dengan situasi Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024.


Timnas U-23 Indonesia Kekuatan Penuh Lawan Korea Selatan, Erick Thohir Ingin Shin Tae-yong Beri Kemenangan

6 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Randy
Timnas U-23 Indonesia Kekuatan Penuh Lawan Korea Selatan, Erick Thohir Ingin Shin Tae-yong Beri Kemenangan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersyukur semua pemain yang diinginkan Shin Tae-yong bisa tampil pada laga Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan.


Prediksi Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan, Nathan Tjoe-A-On Bisa Jadi Starter

9 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia. (foto: PSSI)
Prediksi Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan, Nathan Tjoe-A-On Bisa Jadi Starter

Hadirnya Nathan Tjoe-A-On akan menambah kekuatan Timnas U-23 Indonesia dalam laga kontra Korea Selatan. Bagaimana statistik permainannya?


3 Fakta Terkini Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024

11 jam lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Marselino Ferdinan (kanan) berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas Yordania U-23 melalui pinalti pada Kualifikasi Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Minggu, 21 April 2024. Indonesia menang 4-1. ANTARA/HO-PSSI
3 Fakta Terkini Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024

Kembalinya Nathan Tjoe-A-On hingga Ramadhan Sananta menjadi fakta terkini laga timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024.


Duel Indonesia vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Apa Misi Shin Tae-yong?

13 jam lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong. Kredit: Tim Media PSSI
Duel Indonesia vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Apa Misi Shin Tae-yong?

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, tidak mengusung misi khusus menghadapi Korea Selatan, pada perempat final Piala Asia U-23 2024.


SC Heerenven Izinkan Nathan Tjoe-A-On Bela Timnas Indonesia U-23 hingga Sisa Piala Asia U-23

14 jam lalu

Pemain timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On (nomor punggung 14) saat pertandingan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 21 Maret 2024. Kredit: Tim Media PSSI.
SC Heerenven Izinkan Nathan Tjoe-A-On Bela Timnas Indonesia U-23 hingga Sisa Piala Asia U-23

Nathan Tjoe-A-on dapat kembali memperkuat Timnas Indonesia U-23 pada perempat final Piala Asia U-23 2024 menghadapi Korea Selatan.


5 Pemain Korea Selatan yang Bisa Rusak Pertahanan Timnas Indonesia U-23 di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

14 jam lalu

Para pemain Korea Selatan berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Jepang di Piala Asia U-23 2024. Twitter @afcasiancup.
5 Pemain Korea Selatan yang Bisa Rusak Pertahanan Timnas Indonesia U-23 di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Simak lima pemain Korea Selatan yang harus diwaspadai timnas Indonesia U-23 di perempat final Piala Asia U-23 2024.