TEMPO.CO, Jakarta - Jose Mourinho harus menerima kenyataan pahit saat kembali ke Old Trafford, markas Manchester United, sebagai lawan. Ia harus melihat tim asuhannya, Tottenham Hotspur, takluk 1-2 dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-15, Kamis dinihari WIB.
MU unggul berkat dua gol Marcus Rashford. Spurs hanya meraih satu gol lewat Dele Alli. Hasil ini mengakhiri rekor kemenangan 100 persen Moruinho dalam tiga laga sebelumnya, sejak menggantikan Mauricio Pochettino.
Kini Tottenham turun ke posisi kedelapan dengan nilai 20. Mereka tertinggal satu poin dari MU yang ada dua tingkat di atasnya.
Mourinho mengakui anak asuhnya bermain tak sesuai harapan. "Saya pikir mereka MU) pantas mendapatkan kemenangan pada babak pertama, kami tidak memulai dengan baik sama sekali," kata pelatih asal Portugal itu.
Ia menilai selama 30 menti pertama, MU lebih kuat dari timnya. "Kami tidak ada di sana sama sekali. Juga, cara kami kebobolan gol kedua, saya pikir mereka pantas menang."
Mourinho melihat, bagaimana mengawali laga menjadi pekerjaan rumah besar di timnya. "Jika saya melihat bahkan pada tiga pertandingan sebelumnya di mana kami menang, kami tidak memulai dengan baik. Tim tidak memulai pertandingan dengan baik, agak kesulitan untuk menemukan intensitas dan agresivitas permainan."
Permainan timnya sempat membaik di babak kedua, tapi kemudian kebobolan gol. "Kami tertidur, tidak punya kendali. Lalu apa yang terjadi di dalam kotak adalah konsekuensinya."
Spurs akan berusaha bangkit kembali saat menyambangi ke Burnley pada Sabtu nanti.
"Saya perlu bekerja karena sampai sekarang saya hampir tidak bekerja, dengan hanya sela dua hari di antara pertandingan," kata Mourinho, yang dipecat MU setahun yang lalu.
Dengan terbatasnya waktu, Meourinho meniali, latihan pun tak bisa maksimal. "Semuanya sangat pasif, tidak seperti sesi latihan intensif. Ini adalah soal pemulihan dan mencoba memberikan prinsip taktis. Tetapi kami perlu bekerja, mereka (para pemain) merasakan apa yang saya rasakan, mereka tidak memulai permainan (dengan baik)," kata pelatih berjulukan The Special One itu.