TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pemain Timnas Indonesia, Peri Sandria, berharap kesuksesan tim sepak bola Indonesia meraih medali emas di SEA Games 1991 Filipina bisa menjadi motivasi bagi Timnas U-23 Indonesia agar bisa mengulang jejak pendahulunya.
"Mudah-mudahan semangat ini bisa mengalir ke darah mereka," kata Peri Sandria saat dihubungi Tempo, Kamis, 5 Desember 2019.
Ia menuturkan, pencapaian Timnas Indonesia di SEA Games 1991 tidak diraih dengan mudah. Dia bercerita, para pemain harus menjalani pelatnas di Bandung dengan konsep latihan yang menguras stamina. "Latihannya luar biasa berat tapi dengan latihan berat itu kami berpikir positif dan hasil memang positif," kata dia.
Selama tiga bulan, kata Peri, seluruh pemain yang akan berlaga di SEA Games 1991 berlatih tiga kali dalam sehari, pagi, siang, dan sore sampai malam. "Waktu istirahat kami otomatis hanya malam," ujarnya.
Terkait dengan Timnas U-23 yang kini dilatih Indra Sjafri di SEA Games 2019, Peri menilai, penampilan Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan sudah terlihat selama babak penyisihan grup. Ia menyebut skuad Garuda Nusantara memiliki semangat tinggi untuk menang. "Cuma kerja sama tim perlu ditingkatkan, apalagi lawan kalau bisa lolos ke semifinal, lawan pasti berat," ujarnya.
Peri juga mengingatkan kepada Osvaldo Haay dan kawan-kawannya untuk tidak mudah terpancing emosi saat bertanding. Menurut dia, Indra Sjafri harus bisa meredam dan mengontrol emosi anak-anak asuhnya. "Ini harus diwanti-wanti, akumulasi kartu bisa membahayakan kalau main di final," dia menambahkan.
Ia berharap Timnas U-23 ini bisa terus dipertahankan sampai ke level senior. "Biar chemistry lebih mantap, sekarang sudah lumayan bagus," katanya.
Timnas U-23 Indonesia memastikan lolos ke semifinal SEA Games 2019 setelah menaklukkan Laos 4-0 pada laga terakhir babak penyisihan grup. Di Semifinal, Indonesia akan menghadapi Myanmar di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina pada Sabtu, 7 Desember 2019 mulai pukul 16.00 waktu setempat atau 15.00 WIB.
IRSYAN HASYIM