TEMPO, Jakarta- Pemain tim nasional Indonesia di SEA Games 1991, Bambang Nurdiansyah, mengatakan bahwa secara kualitas pemain sepak bola Indonesia tidak ketinggalan dari negara lainnya di Asia Tenggara. Pria berusia 59 tahun ini mengatakan secara keseluruhan kekuatan sepak bola merata untuk Asia Tenggara. "Selama ini yang menjadi masalah apakah persiapan kita sudah bagus, sudah maksimal," kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 9 Desember 2019.
Bambang yang kini melatih klub PSIS Semarang menilai bahwa Timnas U-23 besutan Indra Sjafri sudah melewati persiapan yang matang menjelang SEA Games 2019. Ia membandingkan persiapan Timnas U-23 dengan skuad Garuda yang berhasil meraih emas SEA Games 2019.
Bambang mengenang pelatnas selama tiga bulan di bawah bimbingan Pelatih Anatoli Fyodorich Polosin yang harus berlatih tiga kali dalam sehari. "Persiapannya hampir sama walaupun beda situasi, karena kami dulu senior, belum mengacu ke Olimpiade. Olimpiade itu di bawah U-23, baru belakangan AFF menerapkan sama multievent itu 23 tahun ke bawah," ungkap dia.
Ia memberikan pesan kepada Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan bahwa secara kualitas pemain Indonesia setara dengan Vietnam. Menurut dia, tinggal menjaga motivasi dan konsentrasi sudah bisa bermain maksimal di laga final. "Saya pikir ini kesempatan untuk kembali meraih emas, mudah-mudahan terulang karena emas terakhir diraih di Manila juga," ungkap dia.
Pelatnas jangka panjang, kata Bambang, bakal mempersiapkan segala aspek supaya bisa meraih prestasi tertinggi. Ia mengatakan persiapan yang bagus bakal bakal memperhatikan kondisi fisik dan kebugaran pemain. Latihan bersama yang lama bakal membuat pemain makin kompak. "Kalau persiapan bagus pasti pelatih punya aletrnatif, ada rotasi di situ, kalau situasi begini bagaimana solusinya, kalau situasi begini bagaimana," ungkap dia.
Bambang memberi contoh timnas senior yang babak belur di Kualifikasi Piala Dunia 2022 karena persiapan yang amburadul. Menurut dia, pemain yang masih berlaga di kompetisi lokal dipanggil ke timnas untuk bertanding dengan tensi yang tinggi. "Lagi capek, empat hari kemudia harus main ke tim nasional dengan tekanan tinggi, ekpektasi tinggi, ya tidak maksimal," ungkap dia.
Untuk Timnas U-23 besutan Indra Sjafri, kata Bambang, telah memenuhi persyaratan utama menjadi tim berprestasi dengan persiapan bagus. Menurut dia, masuk ke babak final SEA Games dan menyingkirkan Thailand susah menjadi prestasi tersendiri bagi Timnas U-23. "Selama ini kita selalu menganggap thailand segala-galanya, ternyata tidak juga karena merata kok di ASEAN," kata dia.
Bambang menyebutkan salah satu pondasi utama keberhasilan Timnas U-23 yakni mendapatkan uji coba yang berkualitas. Menurut dia, kesempatan Osvaldo Haay dan kawan-kawan bertanding melawan Iran, Cina, dan Yordania merupakan persiapan yang bagus untuk bisa mengembangkan permainan tim. Ia mengkritik selama ini persiapan dan uji coba timnas hanya melawan klub lokal. "Kalau kelasnya tim nasional jangan uji coba dengan tim lokal, kecuali untuk persiapan awal, bukan uji coba resmi hanya dijadikan variasi latihan, tidak ada masalah," ungkap dia.
IRSYAN HASYIM