TEMPO.CO, Jakarta- Danurwindo menjadi asisten pelatih bagi Anatoli Polosin yang berhasil membawa tim nasional Indonesia meraih medali emas SEA Games 1991. Pelatih berusia 68 tahun ini mengatakan kesuksesan yang diraihnya bersama 18 pemain yang mengisi skuad Garuda berkat persiapan yang bagus. "Waktu di 1991 adalah pemain terbaik di eranya dan mereka juga punya tekad pada saat itu luar biasa," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 10 Desember 2019.
Ia mengatakan timnas di 1991 kondisinya mirip dengan Timnas U-23 yang tidak menjadi tim unggulan. Menurut Danurwindo, motivasi untuk bisa membuktikan bahwa Indonesia bisa terlihat dengan semangat juang pemain di dalam lapangan. "Mereka saat itu mainnya kolektif," ungkap dia.
Untuk Timnas U-23 yang telah mencapai babak final SEA Games 2019, Danurwindo mengatakan lolos dari grup berisi Thailand dan Vietnam bisa menunjukkan kualitas yang dimiliki oleh anak asuh Indra Sjafri. "Di semifinal juga lolos menyakinkan, artinya kita memang pantas lolos di final," ungkap dia.
Ia melihat banyak pemain bertalenta yang berada di skuad Garuda Muda. Danurwindo menyebutkan pemain yang menonjol yakni Saddil Ramdani, Egy Maulana Vikri, Osvaldo Hayy, Evan Dimas, dan Zulfianfi. "Pemain ini adalah pemain masa depan kita untuk timnas senior," ucap dia.
Untuk bisa mengalahkan Vietnam, Danurwindo mengingatkan Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan untuk fokus menjalankan instruksi dari Pelatih Indra Sjafri. "Itu yang terpenting. memahami, dan mengerti, semua aktornya adalah pemain itu di lapangan," kata Danurwindo yang mengantarkan Timnas Indonesia meraih medali perak SEA Games 1997.
Timnas U-23 Indonesia akan berlaga di babak final SEA Games 2019 dengan melawan Vietnam di Stadion Rizal Memorial, Manila, Selasa, 10 Desember 2019. Pertandingan akan berlangsung mulai 19.00 WIB dan disiarkan TVRI dan RCTI.
Ini menjadi peluang berharga bagi Tim Garuda Muda untuk mengakhiri paceklik emas yang sudah lama terjadi. Sebelumnya, Indonesia pernah dua kali menjadi jaura di ajang ini, yang terakhir pada 1991.
Vietnam juga akan berusaha mengakhiri paceklik emas yang sudah berlangsung lebih lama. Mereka terakhir kali juara pada 1959, saat SEA Games baru dimulai dan masih bernama Southeast Asian Peninsular Games (SEAP Games).
IRSYAN HASYIM