TEMPO.CO, Jakarta - Tiga gol yang diborong Gabriel Jesus, penyerang dari Brasil berusia 22 tahun, dan satu gol tambahan dari Phil Foden dinihari tadi di kandang Dinamo Zagreb, Stadion Maksimir, adalah lebih dari sekadar kemenangan biasa 4-1 Manchester City pada pertandingan terakhir Grup C Liga Champions Eropa.
City kalau pun kalah dinihari tadi tetap akan lolos ke babak 16 besar Liga Champions sebagai juara Grup C karena nilainya terpaut jauh dengan Atalanta yang akhirnya jadi peringkat kedua.
Karena itu, pertandingan dinihari tadi adalah sebuah konsolidasi terbaik buat sang juara bertahan Liga Primer ini menjelang kembali ke Inggris dan ketinggalan 14 poin di belakang Liverpool yang ada di puncak klasemen.
Dengan Gabriel Jesus sedang dalam bentuk permainan terbaiknya dan kemungkinan sudah pulihnya penyerang sayap asal Jerman, Leroy Sane, dan bek tengah dari Prancis, Aymeric Laporte, dalam waktu dekat ini, Manchester City berpeluang bangkit dengan cepat di Liga Primer dan bisa sangat berbahaya pada 16 besar Liga Champions.
Di sejumlah media di Inggris, Gabriel Jesus mengatakan ia terinspirasi untuk terus mencetak gol setelah mencetak hat-trick di ibukota Kroasi tersebut. Ketika penyerang kawakan Sergio Aguero sedang cedera, Jesus mencetak lima gol dari lima penampilan terakhirnya sebagai pemain starter.
"Kini gol-gol itu berdatangan sehingga saya begitu gembira. Tapi, saya tidak bisa menghentikannya. Saya harus terus mencetak gol,” kata Gabriel Jesus.
Manchester City mencapai produksi 501 gol di bawah asuhan Guardiola atau 96 gol lebih banyak dari yang dihasilkan klub-klub Liga Primer Inggris lainnya sejak Guardiola menangani City pada 2016.
Pada Minggu malam mendatang, 15 Desember 2019, Manchester City akan bertanding di kandang Arsenal, Stadion Emirates, London, pada pekan ke-17 Liga Primer Inggris 2019-2020.
Setelah dikalahkan Manchester United 2-1 pada pekan ke-16 Liga Primer 2019-20, akhir pekan mendatang kemungkinan besar kita akan melihat sosok Manchester City yang dulu lagi, yaitu agresif dan lapar gol.
Pep Guardiola mungkin akan mengubur rasa pesimis dan skeptisnya soal kemungkinan tak bisa memenangi Liga Primer untuk ketiga kali secara beruntun karena kehadiran Gabriel Jesus di lapangan membawa isyarat kebangkitan Manchester City.