TEMPO.CO, Jakarta - Goodison Park bersiap menerima kedatangan Carlo Ancelotti, 60 tahun, sebagai manajer baru. Kabar yang tersiar di media Inggris, kontrak sudah disiapkan untuk diteken kedua pihak.
Soal durasi atau berapa lama Carletto—nama kecil Ancelotti—belum ada bocoran. Namun kabarnya dia akan menerima gaji 8 juta pound atau setara Rp 146 miliar tiap tahun.
Ancelotti disebut belum sepenuhnya sreg akan tawaran itu. Dia ingin tahu hal lain yang amat penting buat dia sebagai manajer.
Soal kebijakan transfer salah satunya. Dia harus memastikan betul siapa yang paling menentukan dalam hal ini, juga tentang rencana belanja Everton pada musim panas kelak.
Bila masalah ini telah clear, tak ada hal lain yang akan membuat dia berlama-lama meneken surat kontrak.
Perburuan Everton terhadap Ancelotti terbilang cepat. Hanya beberapa hari setelah dia dipecat Napoli—pada Kamis pekan lalu setelah meloloskan tim itu ke babak 16 besar Liga Champions—tawaran itu datang.
Everton yang baru saja memecat Marco Silva perlu manajer permanen. Meski sebenarnya pelatih sementara mereka yang juga mantan pemain Everton, Duncan Ferguson, mampu menyulap tim menjadi perkasa.
Dua laga yang sudah dijalani tak buruk: menekuk Chelsea 3-1 di Goodison Park, lalu mencuri satu poin dari Manchester United di Old Trafford.
Namun sepertinya bukan Ferguson yang diinginkan para petinggi klub itu. Big Dunc—panggilan Ferguson—sadar akan hal itu. Bekas striker Everton tersebut tak pernah masuk rencana para petinggi klub.
“Saya pikir, saya hanya akan dipakai sekali,” katanya ketika dipanggil untuk mendampingi Everton bertanding melawan Chelsea.
Para petinggi ingin nama besar untuk melajukan Everton di Liga Primer. Selain mengincar Ancelotti, pihak Everton sebenarnya sempat menghubungi eks pemainnya—Mikel Arteta—yang kini tengah didekati Arsenal, serta Ralf Rangnick—pelatih RB Leipzig.
Farhad Moshiri, pemegang saham terbesar, juga dikabarkan sempat memanggil David Moyes, eks pelatih Everton. Vitor Pereira, pelatih Shanghai SIPG, pun mereka bidik, tapi dia memilih untuk tetap berada di Cina.
Ancelotti bukan nama asing bagi sepak bola Inggris. Pada 2009 hingga 2011, dia bekerja di Stamford Bridge menangani tim London, Chelsea.
Hasilnya gemilang. Dia mempersembahkan dua gelar sekaligus, Liga Primer dan Piala FA, pada musim yang sama, 2009/2010.
Namun, pada musim berikutnya, dia dipecat. Pemecatan itu membuat Chelsea harus membayar kompensasi sebesar 6 juta pound.
Selama dua musim, dia mencatatkan rekor bagus untuk The Blues. Di bawah asuhan bekas pemain AC Milan itu, mereka 67 kali menang, 20 kali imbang, dan 22 kali kalah.
Selanjutnya dia berpindah dari klub ke klub. Dasar jempolan, selalu saja ada gelar yang diperolehnya.
Di Paris Saint-Germain, dia mempersembahkan gelar juara Ligue 1. Di Madrid, klub berikutnya, lebih banyak lagi. Selain memenangi Liga Champions, dia meraih gelar juara Copa del Rey pada tahun yang sama, 2014.
Begitu juga saat di Bayern Muenchen. Selepas Pep Guardiola pergi, dia mempersembahkan gelar serupa, yakni juara Bundesliga pada musim 2016/2017.
Satu yang kurang baik adalah capaian di Napoli. Pada musim keduanya, dia malah diberi surat pemecatan.
Perselisihan antara dia dan pemilik klub Aurelio De Laurentiis adalah sebabnya. Puncaknya terjadi ketika mereka takluk di tangan AS Roma, 1-2.
Saat itu, De Laurentiss meminta agar jadwal latihan para pemain dilipatgandakan. Namun Ancelotti tak sependapat. Mereka berselisih secara terbuka.
Perjalanan Ancelotti usai saat Napoli menang atas Genk, 4-0. Meski lolos ke babak kedua Liga Champions, Ancelotti harus pergi dari San Paolo, kandang klub itu.
"SSC Napoli telah memutuskan memberhentikan Carlo Ancelotti sebagai pelatih," demikian pernyataan di laman resmi Napoli.
Ancelotti dikabarkan telah bertemu dengan Moshiri. Kini, kembalinya Ancelotti ke Liga Primer tinggal menunggu waktu.
Kabarnya, semua urusan kepindahannya itu akan segera diselesaikan sebelum kepergiannya ke Vancouver hari ini untuk berlibur bersama istrinya.
Setelah itu, dia bergumul kembali dengan keras dan ketatnya Liga Inggris untuk membawa The Toffees ke peringkat yang lebih baik. Tantangan baru buat Carlo Ancelotti.
DAILYMAIL | GUARDIAN | IRFAN B.