TEMPO.CO, Jakarta - Manajer anyar Everton, Carlo Ancelotti, mengungkapkan tampil di Liga Champions menjadi target jangka panjang sejak mengambil pekerjaan di klub Merseyside Biru tersebut. "Tidak ada yang mustahil," kata Ancelotti, Selasa, 24 Desember 2019.
Everton terakhir kali tampil di kompetisi tertinggi antarklub Eropa pada musim 1970/1971 saat masih bernama Piala Champions. Sejak berubah menjadi Liga Champions, Everton belum pernah tampil di putaran final kompetisi tersebut. Pada musim 2005/2006 Everton berkesempatan lolos ke Liga Champions namun mimpi mereka dikuburkan Villarreal setelah kalah 2-4 dalam dua pertemuan di fase kualifikasi putaran ketiga.
Ancelotti punya catatan bagus di Liga Champions. Saat menangani Paris Saint-Germain (PSG), ia membawa klub tersebut kembali ke Liga Champions pada 2011/2012 setelah absen tujuh musim.
Ancelotti menilai proyek yang dilakukannya di PSG tidak jauh berbeda dengan apa yang dihadapinya di Everton saat ini. "Proyek di PSG memang bagus, saya pikir yang di sini juga sama," sebut Ancelotti.
Di PSG, Ancelotti tiba sebagai bagian dari proyek ambisius pemilik klub asal Qatar yang mempunyai modal besar membesarkan klub. Namun walau mendapat dana besar PSG tetap kesulitan merebut trofi Liga Champions.
Ancelotti menilai klub akan berupaya mendukung misi jangka panjangnya. "Fakta adanya rencana pembangunan stadion baru merupakan bukti bahwa klub ini punya tujuan jelas memburu kesuksesan," kata dia.
Ancelotti resmi menjadi manajer Everton pada akhir pekan lalu. Ia menggantikan Marco Silva yang dipecat menyusul kekalahan telak 2-5 dari rival sekota Everton, Liverpool di laga Derby Merseyside.
Pelatih yang akrab disapa Don Carletto itu tiba dengan rekam jejak tiga kali juara Liga Champions dan empat juara liga domestik sepanjang kariernya. Carlo Ancelotti kembali ke Liga Inggris usai dipecat dari posisinya sebagai pelatih Napoli.