TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, menggambarkan padatnya jadwal Liga Premier atau Liga Inggris sebagai "kejahatan" terhadap beberapa tim yang dipaksa bermain dua pertandingan dalam waktu 48 jam.
Tim pemuncak klasemen Liga Inggris yang meraih gelar juara Piala Dunia Klub setelah mengalahkan tim asal Brasil, Flamengo pada Sabtu lalu, ini akan melawan Leicester City yang kini berada di urutan kedua di Stadion King Power pada Kamis ini. Berikutnya, mereka menjamu Wolverhampton Wanderers pada hari Minggu mendatang.
Tim lain, termasuk Manchester City tidak seberuntung itu. Jadwal mereka lebih padat. Sang juara Liga Inggris musim lalu itu akan mengunjungi Nuno Espirito Santo Wolves pada hari Jumat sebelum menyambut Sheffield United pada hari Minggu mendatang. Kondisi itu membuat pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menyindir pembuat jadwal dengan ucapan terima kasih kepada mereka.
"Ini sama sekali tidak oke," kata Klopp kepada media Inggris, seperti dikutip dari Reuters. "Tidak ada alasan mengapa lebih banyak tim tidak mendapatkan lebih dari 48 jam antara pertandingan Liga Premier."
"Tidak ada manajer yang mempunyai masalah bermain di Boxing Day, tetapi bermain pada tanggal 26 dan 28 adalah kejatahan. Tahun ini kami bermain tanggal 26 dan 29 dan ini seperti liburan," Klopp menambahkan.
Tim seperti Brighton & Hove Albion, Everton, Watford dan Manchester United, semua bermain dua kali dalam waktu 48 jam minggu ini.
"Saya mengerti semua yang mengatakan itu tidak boleh terjadi. Mereka tidak mengeluh. Mereka memberi tahu," ujarnya.
"Kita bisa mengatakan apa yang kita inginkan tetapi tidak ada yang mendengarkan.. sports science tidak memberimu apa-apa untuk berurusan dengan ini," ucapnya. "Tubuh membutuhkan waktu tertentu untuk melakukan lagi. Tapi kami benar-benar mengabaikannya."
Liverpool bertekad menjaga jarak dengan Leicester City yang menempati urutan kedua menjadi 10 poin. The Foxes saat ini tengah berada di tren positif, mereka tidak terkalahkan dalam sembilan pertandingan terakhir.
REUTERS