TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 2019 Timnas Indonesia, baik senior dan junior, turun di berbagai ajang sepak bola. Dari penampilan semua level hanya Garuda Muda yang bisa membanggakan publik.
Timnas U-22 asuhan Indra Sjafri sukses merebut trofi Piala AFF dan medali perak SEA Games 2019. Timnas U-16 yang dilatih Bima Sakti melaju ke putaran final Piala Asia U-16 2020. Lalu Timnas U-19 juga sukses merebut tiket ke putaran final Piala Asia U-19 2020.
Hanya Timnas senior yang tampil jauh dari harapan. Mereka babak belur saat bermain di kualifikasi Piala Dunia 2022. PSSI pun segera mengganti Simon McMenemy dengan Shin Tae-yong untuk menghadapi sisa laga kualifikasi pada 2020.
Shin bakal memikul tanggung jawab berat untuk memulai babak baru Timnas Indonesia ke tren yang lebih positif. Walaupun telah kalah dalam lima laga terakhir, setidaknya ia diharapkan bisa memperbaiki catatan buruk itu dan menang di tiga laga tersisa kualifikasi Piala Dunia 2022.
Federasi juga meminta pelatih asal Korea Selatan ini mendampingi timnas kelompok umur yang akan bermain di putaran final Piala Asia 2020. Ia juga mendapat tugas khusus melatih timnas U-20 yang akan berlaga di Piala Dunia 2021, dimana Indonesia bakal menjadi tuan rumah.
Indonesia tentu tidak ingin hanya sekedar menjadi penggembira di turnamen bergengsi itu. "Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk berprestasi bersama Indonesia karena harapan besar untuk bisa membawa Indonesia," kata Shin.
Shin menyatakan tidak masalah dengan Indonesia yang berada di peringkat ke-173 dunia. Pelatih yang menangani Korea Selatan di Piala Dunia 2018 ini menyebut akan memperbaiki setahap demi setahap skuad Garuda. "Memang tidak akan bisa terburu-buru juara," sebut dia.
Fisik menjadi salah satu persoalan yang jadi perhatian Shin. Ia berkata stamina menjadi kunci penting di atas strategi apapun yang dipakai saat bermain. "Mental harus kuat, fisik pun harus kuat, artinya lebih fokus lagi di lapangan. Dan kalau fisik kuat bisa lebih semangat untuk menang," ujar pelatih berusia 50 tahun ini.
Langkah pertama yang dilakukan ialah membawa tim pelatih terbaik dari Korea Selatan yang nantinya khusus menempa dan melatih fisik para pemain Indonesia. Mereka punya pengalaman di Piala Dunia Rusia 2008 dan Piala Dunia U-17 dan U-20.
Pengamat sepak bola Supriyono Prima menilai kehadiran Shin Tae-yong dapat menjadi titik awal bagi kemajuan sepak bola Indonesia pada 2020. Namun ia mengingatkan keberadaan Shin tidak akan berhasil membawa timnas Indonesia untuk juara apabila tidak dibarengi etos kerja dari para pemain.
Supri mencontohkan, para pemain Korea Selatan seperti Park Ji Sung yang pernah bermain untuk Manchester United, dan Song Heung-min yang bermain untuk Tottenham Hotspur mempunyai kualitas permainan yang sangat baik karena mereka juga memiliki etos kerja yang tinggi.
"Taktikal sekeren apapun gak bisa jalan kalau etos kerjanya gak jalan. Ketika etos kerja sudah dibentuk nanti mentalnya kuat. Dari situ nanti ada tanggung jawab untuk selalu prima karena mental berawal dari 'mindset'," kata dia.
Hal penting lainnya, menurut Supri, kedatangan Shin Tae-Yong diharapkan membentuk fondasi kuat, khususnya bagi pemain muda. "Ingat jangan hanya jadi juara, tapi membawa pemain kita cerdas," sebut dia.