TEMPO.CO, Jakarta - Permainan Arsenal banyak dipuji di bawah penanganan Mikel Arteta yang baru melatih The Gunners 10 hari. Tapi, tidak banyak bisa dilakukan Arteta untuk mengubah skuadnya yang pincang setelah dikalahkan Chelsea, dalam waktu dekat ini. Padahal, mereka harus menjamu Manchester United di Stadion Emirates, London, Kamis dinihari, 2 Januari 2020.
Kekalahan 1-2 dari Chelsea, Minggu lalu, menyadarkan Arteta untuk menambah stok pemain buat menyeimbangkan kualitas antara pemain starter dan cadangan.
Tapi, hal itu tak bisa segera dilakukan Arteta sebelum mereka menjamu Manchester United. Ia butuh waktu untuk melakukan pembelajaan besar-besaran dalam bursa transfer musim dingin Januari 2020.
Ketika memimpin 1-0 melawan Chelsea di Emirates, Sabtu lalu itu, Arteta kehilangan salah satu bek tengahnya yang sedang bermain bagus, Calum Chambers, karena mengalami cecera di lapangan.
Adalah Chambers yang membelokkan bola dari tendangan penjuru Mesut Ozil dengan tandukannya untuk disambut sundulan Pierre Emerick-Aubameyang untuk membobol gawang kiper Kepa Arrizabalaga.
Setelah Chambers keluar, permainan Arsenal mulai goyah. Bek kawakan Jerman, Shkodran Mustafi, yang tampil menggantikannya tampil biasa-biasa. Tak ada alternatif lain untuk mendampingi David Luiz di bek tengah karena Skoratis Papastathopoulos juga belum sembuh dari cedera. Pemain Arsenal lainnya yang juga masih cedera adalah Sead Kolasinac, Dani Ceballos, Rob Holding, dan Kieran Tierney.
Itu sebabnya setelah pertandingan menjamu Chelsea, Mikel Arteta membenarkan ketika ditanya apakah ia akan melakukan belanjar besar dalam bursa transfer musim dingin ini. “Sebab pada saat ini, kami memiliki banyak pemain yang cedera,” katanya seperti dikutip dari Express.co.uk.
Pada 30 menit pertama saat melawan Chelsea, Arteta membuat Arsenal bermain dalam tempo tinggi dan penuh intensitas untuk menekan lawan. Hal itu dilakukan dengan baik oleh para pemainnya dalam formasi 4-2-3-1, yaitu: Bernd Leno; Maitland-Niles, Chambers, Luiz, Saka; Torreira, Guendouzi; Nelson, Ozil, Aubameyang; Lacazette.
Tapi, kemudian, Ozil dan kawan-kawan tak mampu mempertahankan tempo dan intensitas tinggi dari permainannya. Apalagi kemudian Chambers harus ditarik keluar dan di deretan bangku cadangan Arsenal saat ini, Arteta tak punya pemain breaker yang bisa dengan cepat mengubah keadaan.
Padahal, Manchester United sekarang ini yang sudah berhasil merangsek ke lima besar bisa jadi lebih solid dibandingkan Chelsea. Jadi awal tahun baru 2020 ini mungkin menjadi masa yang sulit buat Mikel Arteta dalam debutnya sebagai manajer di Arsenal sebelum ia bisa melakukan belanja pemain.
