TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Kalteng Putra belum memutuskan apakah akan ikut berkompetisi di Liga 2 Indonesia 2020 atau tidak. Manajemen klub berlambang burung Enggang Borneo tersebut masih membahas masalah ini dengan pemegang saham.
Klub berjulukan Laskar Isen Mulang pada musim depan akan bermain di Liga 2 setelah turun kasta dari Liga 1 Indonesia musim 2019.
"Salah satu hal yang dibicarakan adalah berkaitan ikut tidaknya tim ini pada kompetisi Liga 2 pada 2020 yang biasanya bergulir pada Maret atau April," ujar pemilik klub Kalteng Putra, Agustiar Sabran, melalui perwakilan manajemen, Hasanuddin, di Palangka Raya, Rabu, 1 Januari 2020.
Hasanuddin mengatakan, jika nanti tim ini diputuskan untuk berlaga di Liga 2, maka perjalanan selama kompetisi di Liga 1 musim 2019 akan menjadi bahan evaluasi, baik sisi manajemen, pengurus, serta pemain.
"Harapan dari pemilik klub, ke depannya seandainya ada kesepakatan pemegang saham dan kalau tetap memegang klub di Liga 2 nantinya, maka segera dilakukan evaluasi untuk perbaikan demi kemajuan klub," kata Hasanuddin.
Meski Kalteng Putra terdegradasi ke Liga 2, Hasanuddin memastikan gaji pemain tetap akan dibayar hingga lunas, serta hal lain yang menjadi hak pemain selama mengarungi kompetisi Liga 1 Indonesia 2019.
"Pada intinya apa pun yang berkaitan dengan Kalteng Putra, baik itu masalah utang serta lain sebagainya, kami tetap bertanggung jawab. Terutama masalah gaji pemain tetap akan dibayarkan," kata Hasanuddin.
Tidak ada rincian berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk melunasi gaji pemain. Namun Hasanuddin meyakinkan bahwa pemilik klub tetap bertanggung jawab menunaikan kewajiban terhadap pemain.
Dia mengatakan, masa kontrak pemain sebenarnya berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, tetapi manajemen memberikan kebijakan sehingga pemain dapat pulang lebih awal, termasuk bagi yang merayakan Natal sehingga bisa berkumpul dengan sanak keluarganya.
"Untuk pemain, baik yang keluar negeri maupun dalam negeri, diselesaikan sebelum Natal," ucapnya.