TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Leicester City, Brendan Rodgers, memperingatkan timnya yang berjuluk The Foxes tidak akan bisa berkembang ke mana-mana tanpa belajar bagaimana rasanya menderita.
Brendan Rodgers mengatakan hal itu setelah timnya lolos dari kekalahan melawan Aston Villa pada semifinal pertama Piala Liga Inggris di kandang Leicester, Stadion King Power, dinihari tadi, Kamis 6 Januari 2019. The Foxes bisa memaksakan hasil 1-1 melalui gol dari Kelechi Iheanacho, yang turun sebagai pemain pengganti, pada menit ke-74. Sebelumnya, Aston Villa memimpin 1-0 sejak menit ke-28 melalui gol dari Frederic Guilbert.
Sebulan lalu, Leicester mampu menang 4-1 di Villa Park dalam Liga Primer Inggris. Tapi, tiga bulan mendatang, Aston Villa pasti akan lebih termotivasi untuk mempertahankan keunggulannya pada semifinal Piala Liga Inggris ini, karena Villa hanya butuh hasil 0-0 untuk lolos ke final.
Selain itu, saat kalah bulan lalu, sebagian pemain teras Asto Villa asuhan Dean Smith lagi cedera, seperti Tom Heaton, John McGinn, dan Wesley. Dalam pertandingan dinihari tadi, pemain dari Belanda, Anwar El Ghazi, dan Jack Grealish, yang biasanya bermain di posisi penyerang sayap lebih banyak bergerak dari tengah.
“Kami tidak cukup cepat bersama bola pada babak pertama dan itu masalahnya. Kami tidak cukup agresif dan itu memukul saya,” kata Brendan Rodgers.
Tapi, pada babak kedua, Rodgers memuji penampilan para pemainnya. “Kami harus tetap sabar dan tenang serta terus bermain. Anak-anak mengatasi keadaan dengan baik. Mereka menunjukkan mental yang kuat.”
Pada akhir pekan ini, Sabtu 11 Januari 2020, Leicester City sudah harus bertanding lagi pada Liga Primer Inggris dengan menjamu peringkat ke-12 Southampton. Jamie Vardy dan kawan-kawan tentu diharapkan oleh Brendan Rodgers bisa belajar banyak dari pertandingan dinihari tadi.
Pasalnya, Leicester City butuh tambahan tiga poin pada akhir pekan ini untuk terus membayangi Liverpool di puncak klasemen. Saat ini pasukan Brendan Rodgers berjarak 13 poin dari The Reds.