TEMPO.CO, Yogyakarta - PSS Sleman akhirnya tuntas membentuk tim pelatih untuk menghadapi kompetisi Liga 1 2020 yang diperkirakan bergulir Maret nanti.
Setelah alot bernegosiasi, manajemen PSS pun mengambil langkah terbilang kontroversial dengan menunjuk Eduardo Perez Moran menggantikan Seto Nurdiyantoro sebagai pelatih Elang Jawa per Rabu 15 Januari 2020.
Eduardo asal Spanyol yang dikenal sebagai mantan asisten pelatih tim nasional Indonesia, Luis Mila ,itu bakal didampingi dua asisten pelatih lawas PSS yakni Suwandi HS dan Danilo Fernando. Adapun pelatih kiper juga masih dipegang orang lama, Listiyanto Raharjo.
"Dengan terbentuknya tim pelatih ini, selanjutnya kami tinggal lengkapi tim dan sudah latihan lagi mulai Selasa depan, tanggal 21 Januari," ujar Ketua Eksekutif PT Putra Sleman Sembada (PSS) Fatih Chabanto pada 15 Januari 2020.
Fatih mengatakan pasca PSS kehilangan sejumlah pemain pilar dalam sesi bursa transfer musim ini, perburuan masih berjalan. Fatih mematok, skuad ideal yang dapat dipenuhi musim ini setidaknya 30 orang. Saat ini sudah terpenuhi 17 pemain yang terdiri dari tiga pemain asing dan 14 pemain lokal.
Namun Fatih memastikan, akhir pekan ini skuad PSS bakal bertambah tiga pemain lagi. "Jadi saat latihan perdana nanti total sudah ada 20 pemain yang ikut dan ditangani langsung coach Eduardo Perez," kata Fatih.
Soal tiga pemain baru yang tengah didatangkan PSS pekan ini berposisi sebagai gelandang. Salah satu nama yang belakangan santer disebut sebut sudah sepakat bersama PSS ialah
mantan pemain gelandang bertahan Bali United dan Kalteng Putra, I Gede Sukadana.
Adapun untuk mengisi satu slot pemain asing yang tersisa, Fatih mengatakan pihaknya juga sedang intens berkomunikasi dengan agen demi mendatangkan gelandang Asia. “Pemain asing yang sedang kami datangkan nanti orangnya pernah main di Liga 1," ujarnya.
Fatih menuturkan pada era Eduardo ini manajemen mematok target lebih dari musim 2019 lalu yang mengantar PSS finis di peringkat delapan dari 18 tim. “Kami minta coach Eduardo musim 2020 ini bisa membawa PSS finish di peringkat lima besar. Kami berharap dia berusaha keras karena itu tidak gampang,” ujar Fatih.
Penunjukan Eduardo sempat memancing suara miring pada manajemen PSS yang sejak kompetisi Liga 1 2019 berakhir terus menggaungkan nama Seto Nurdiyantoro sebagai pelatih dengan label 'diprioritaskan'.
Dua kelompok suporter PSS Sleman, Slemania dan BCS, pun selama ini tampak senantiasa mendukung penuh Seto dalam menukangi PSS Sleman. Misalnya saat Seto diisukan hendak mundur di tengah musim kompetisi Liga 1 2019, para suporter menggaungkan dukungan #InSetoWeTrust baik di lapangan langsung maupun media sosial.
Dengan masuknya Eduardo menggantikan Seto ini, menjadikan PSS Sleman untuk kali kedua memilki pelatih asing setelah pada 2007 dilatih pelatih luar, Horacio Montes.Namun saat itu Horacio hanya bertahan separuh musim saja karena manajemen PSS keburu memecatnya pasca torehan buruk yang berturut dialami Laskar Sembada.
PRIBADI WICAKSONO