Bukan hanya Lovren. Divock Origi, striker muda Liverpool, mengalami hal serupa. Meski dihantam cedera dan kemudian hanya menjadi pemain pelapis, dia tak gundah. Dia menyerahkan segalanya kepada Tuhan.
“Agama saya menyuruh untuk bekerja keras dan tetap berfokus pada hal yang bisa membantu dalam hidup saya,” katanya suatu ketika seperti dimuat dalam situs resmi klub itu. “Semua itu membantu saya untuk menjadi lebih baik.”
Kondisi para pemain dan suasana di ruang ganti di Liverpool telah berubah. Selama ini, para pemain tidak pernah mengungkapkan sisi religiositas masing-masing.
Belakangan, kondisi itu berubah. Sebabnya, tak lain karena sang manajer, Juergen Klopp.
Dia tidak pernah melarang perbincangan soal itu. Apalagi di skuad kali ini, para pemain memiliki keyakinan yang berbeda. Sadio Mane dan Mohamed Salah adalah muslim.
Pelatih asal Jerman tersebut bukan orang yang rajin pergi ke gereja tapi dia percaya semua dalam hidupnya ada yang mengatur.
“Saat melihat kembali kehidupan yang saya jalani, saya merasa berada dalam jalan yang baik,” katanya tiga tahun lalu.
Selanjutnya: Apa yang membuat Klopp berubah?