TEMPO.CO, Jakarta - Ada sejumlah alasan mengapa penantian Liverpool untuk bisa menjadi juara divisi tertinggi Liga Inggris selama 30 tahun akan berakhir dalam musim kompetisi 2019-2020 ini. Salah satunya adalah kehadiran kiper mereka asal Brasil yang istimewa, Alisson Becker.
Padahal kiper berusia 27 tahun yang dibeli Liverpool dari AS Roma pada 19 Juli 2018 itu sempat harus menjalani perawatan di rumah sakit selama 67 hari untuk memulihkan cedera betis setelah membela the Reds melawan Norwich City pada awal musim ini.
Alisson Becker baru kembali tampil pada Oktober lalu melawan United di Old Trafford yang berakhir 1-1. Ini satu-satunya hasil seri dari 22 pertandingan yang membuat Liverpool belum terkalahkan di Liga Primer Inggris 2019-2020 sampai sekarang.
Alisson Beckjer mencatat clean sheet, yaitu tidak kebobolan dalam sebuah pertandingan, pada tujuh pertandingan terakhir Liga Primer Inggris. Lima laga di antaranya saat Liverpool melawan tim delapan besar.
Pelatih kiper Liverpool asal Belanda, John Achterberg, mengatakan Alisson, yang berjuluk Iceman, membangun kepiawaiannya saat mengawali karier seniornya di Internacional pada 2013. Ini adalah klub dalam Liga Brasil yang berdomisili di Porto Alegre.
Alisson dijuluki Iceman alias manusia es karena ketenangannya mengontrol daerah permainannya, kecepatannya mengambil keputusan, dan ketangguhan fisik dari kiper dengan tinggi tubuh 1,91 meter ini.
“Anda bisa menghabiskan berjam-jam untuk melatih aspek teknik. Tapi, anda mesti memiliki kemampuan alami untuk membaca situasi dan bereaksi sehingga membuat hal-hal yang sulit menjadi sederhana,” kata John Achterberg.
Alisson Becker menyapu bersih seluruh penghargaan sebagai kiper terbaik di dunia tahun lalu. Pada Minggu lalu di Anfield, ia mengalahkan David de Gea, kiper Manchester United yang sudah lama disebut sebagai kiper terbaik di Liga Primer Inggris.
INDEPENDENT | SOCCERNET