TEMPO.CO, Jakarta - Hasil Manchester United takluk 0-2 Burnley di Stadion Old Trafford, Manchester, dinihari tadi, Kamis 23 Januari 2020, merupakan kekalahan ketiga United dalam lima pertandingan terakhir mereka pada Liga Primer Inggris. Mereka tetap berada enam poin di belakang Chelsea dan berada di luar empat besar.
Sejak Ole Gunnar Solskjaer diangkat menjadi manajer tetap Manchester United pada Maret 2019, klub berjuluk Red Devils atau Setan Merah ini sudah kalah lebih banyak dalam Liga Primer Inggris, yaitu 12 kali, dibandingkan dengan pertandingan yang mereka menangi, yakni 11 kali.
Tapi, manajer pelatih yang biasa dipanggil Ole itu diprediksi akan tetap berada di posisinya sekarang, minimal sampai akhir musim kompetisi 2019-2020 ini.
Mauricio Pochettino yang kian santer dan juga dikehendaki sebagian besar suporter Manchester United untuk segera menggantikan Ole diperkirakan sulit dipenuhi direksi manajemen Setan Merah ini.
Pochettino sudah sering mengungkapkan sebagai manajer pelatih tim, ia menghendaki wewenang penuh dalam soal bongkar-pasang pemain, terutama dalam bursa transfer jual-beli pemain seperti pada era Sir Alex Ferguson.
Hal itu rasanya sulit dipenuhi direksi Manchester United. Jose Mourinho sebelum dipecat Manchester United sering bersitegang dengan Wakil Ketua Eksekutif United, Ed Woodward, soal strategi kebijakan dan eksekusi perekrutan pemain dalam bursa transfer.
November lalu Pochettino dipecat dari Tottenham Hotspur setelah membawa Totteham menembus babak final Liga Champions Eropa 2018-2019. Sebelum dipecat, pelatih asal Argentina berusia 47 tahun itu semakin sering bertengkar dengan Ketua Tottenham, Daniel Levy, dalam soal kebijakan dalam bursa transfer pemain.
Pemilik Manchester United, keluarga Malcolm Glazer dari Amerika Serikat, masih mendukung penuh Ed Woodward, tampaknya, selama Setan Merah ini masih menjadi klub raksasa dalam hal meraih keuntungan komersial.
Di bawah penguasaan mereka, Manchester United tidak mengenal jabatan direktur sepak bola. Setelah diserang kritik terus-menerus, baru-baru ini saja, Ed Woodward “mendelegasikan sedikit kekuasaannya” dengan menunjuk Luis Campos sebagai direktur sepak bola.
Penunjukkan Campos mungkin akan bisa memperbaiki kebijakan transfer Manchester United. Yang jelas, hal itu akan meredam serangan kritik yang terus dialamatkan kepada Ed Woodward dan keluarga Malcom Glazer serta Ole Gunnar Solskjaer terhadap kemampatan Setan Merah selama ini.
Solskjaer karena faktor ia dulu adalah pemain legendaris dan pahlawan Manchester United semasa berjaya di bawah asuhan Alex Ferguson, masih dipercayai Ed Woodward dan keluarga Glazer untuk terus memimpin Manchester United sebagai manajer tim.
Ole Gunnar Solskjaer dipandang lebih kompromistis dibandingkan Mauricio Pochettino. Dan, masih ada keyakinan, Ole akan bisa membangkitkan kembali kejayaan Setan Merah.