TEMPO.CO, Jakarta - Pekan lalu, bek Arsenal, Skhodran Mustafi, mencurahkan unek-uneknya di situs resmi klub. Dalam wawancara itu, bek berusia 27 tahun tersebut bercerita betapa susahnya menjadi bek Arsenal. Sebagai bek, tentu haram hukumnya bikin kesalahan.
Ibarat kata, seorang penyerang, jika melakukan kesalahan, ujung-ujungnya gagal bikin gol. Tapi, kalau seorang bek, bikin blunder sama saja dengan memberikan gol kepada lawan.
"Kesalahan sedikit, maka Anda seperti dihukum oleh banyak orang, terlebih suporter. Hal seperti ini bisa menghancurkan segalanya," kata Mustafi.
Mustafi memang dekat dengan kata blunder dan olok-olok fan. Dalam dua musim terakhir, pemain berkebangsaan Jerman itu kehilangan posisi di tim inti lantaran kerap melakukan kesalahan. Buktinya, musim ini, Mustafi tercatat baru empat kali tampil di Liga Primer.
Nahasnya, blunder Mustafi berlanjut saat dipercaya tampil oleh manajer Mikel Arteta dalam Derby London versus Chelsea di Stamford Bridge, kemarin dinihari. Duet bersama David Luiz di lini pertahanan, Mustafi justru bikin geger.
Bermula dari kesalahan Mustafi ketika mengoper bola ke kiper Bernd Leno. Operan bola kaki kiri Mustafi terlalu lemah.
Laju si kulit bundar tak sampai ke kaki Leno. Celakanya, penyerang Chelsea, Tammy Abraham, menyerobot bola hingga sukses melewati kiper berkebangsaan Jerman itu.
Luiz sebenarnya sukses mengejar Abraham yang sudah masuk kotak penalti. Namun tackling yang ia lakukan terlalu kasar dan kotor.
Kaki bek berusia 32 tahun itu bukan menyasar bola, melainkan kaki Abraham. Wasit Stuart Attwell tanpa ragu menunjuk titik putih sambil mengacungkan kartu merah ke muka Luiz.
Gelandang Chelsea, Jorginho, sukses menjadi eksekutor penalti. Satu gol mudah untuk Chelsea. Sedangkan Arsenal harus bertahan dengan 10 pemain.
Beruntung, kubu Meriam London mampu bersaing hingga skor imbang 2-2. Satu gol tambahan Chelsea dibikin bek Cesar Azpilicueta. Sedangkan dua gol Arsenal dicetak oleh Gabriel Martinelli dan Hector Bellerin.
Seketika fan Arsenal memberondong Mustafi dan Luiz dengan ucapan-ucapan tak sopan Di media sosial, keduanya disebut sebagai badut yang bikin lelucon di kotak penalti Arsenal. Ada pula yang menyebut Mustafi sebagai raja tega, karena kesalahannya membuat Luiz diberi kartu merah dan timnya kebobolan.
Komentator sekaligus mantan bek tengah Arsenal (1993-2004), Martin Keown, ikut mengkritik penampilan Mustafi. Menurut pria berusia 53 tahun itu, Mustafi seperti pemain yang kehilangan kepercayaan diri.
"Lihat cara dia membawa bola, sungguh canggung. Apalagi pengakuannya tentang beratnya tugas bek Arsenal. Saya semakin yakin dia menyimpan rasa takut," kata Keown.
Mantan pemain Everton dan Leicester City itu menyarankan agar Manajer Arteta segera belanja bek baru untuk mengakhiri petaka di lini belakang. Keown yakin betul Mustafi cs sudah kadung hilang kepercayaan diri lantaran dianggap gagal menjadi bek tengah yang kokoh. Arteta harus bergegas sebelum jendela transfer Januari ini berakhir.
Mantan bek tengah Manchester United, Rio Ferdinand, ikut memberi dukungan. Menurut dia, Arsenal adalah klub yang melupakan pentingnya belanja bek ciamik. Sebab, selama ini Arsenal lebih sering membeli gelandang dan penyerang.
"Anda tahu kapan terakhir kali Arsenal membeli bek tengah jempolan? Saya rasa itu Laurent Koscielny (Juli 2010). Lalu, dia cedera parah hingga dilepas ke klub Prancis, Agustus tahun lalu," kata mantan bek Leeds United itu.
Lebih keras lagi, Ferdinand mendesak Arteta untuk mendepak Mustafi. Sebab, menurut Ferdinand, bek lulusan akademi Everton itu punya masalah mental dan konsistensi penampilan yang parah.
"Coba perhatikan, Mustafi seperti bikin kesalahan setelah kesalahan sebelumnya. Itu berulang terus," kata pria berusia 41 tahun itu.
Manajer Arteta pekan lalu sudah berkomentar tentang desakan mendepak Mustafi. Menurut mantan asisten manajer Manchester City itu, bukan keputusan bijak mendepak salah satu pemain untuk saat ini.
Dengan kata lain, menambah pemain baru boleh. Namun membuang pemain yang sudah ada, jangan.
Sebagai pelatih, dia hanya bisa memberi kesempatan bermain untuk semua pemain, termasuk Mustafi. "Setelah itu, terserah mereka bagaimana memanfaatkan kesempatan tersebut," kata Arteta.
METRO | MIROR | BT SPORT | INDRA WIJAYA