TEMPO.CO, Jakarta - Berita bola pada Jumat, 24 Januari 2020, menyajikan banyak kabar dari klub Liga 1 dan operatornya, PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Inilah ringkasannya:
Direktur Baru PT LIB Targetkan Liga 1 Mulai 29 Februari
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Cucu Somantri menargetkan kick off kompetisi Liga 1 Indonesia digelar pada 29 Februari 2020. Cucu yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI berharap jadwal yang disusun bisa lebih baik dari musim lalu yang menurut dia amburadul.
"Dengan jadwal yang kami bikin itu, akan lebih longgar dan lebih bagus," kata Cucu saat dihubungi Tempo, Jumat, 24 Januari 2020.
Mayjen TNI Cucu Somantri. TEMPO/M Taufan Rengganis
Cucu resmi menjabat sebagai Direktur Utama setelah dipilih dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LIB yang dilaksanakan di Kuta, Bali, Kamis, 23 Januari 2019. Mantan Pandam Bukit Barisan ini menggantikan Dirk Soplanit.
Pria berusia 58 tahun itu mengatakan, selain membuat jadwal kompetisi yang lebih baik PT LIB berencana menaikkan subsidi bagi klub. Subsidi yang diberikan kepada klub akan dinaikkan dari musim lalu yang sebesar Rp 7,5 miliar. "Ada kenaikan tapi masih kami bahas dulu, akan disesuaikan dengan kemampuan kami saat ini," kata Cucu.
Secara prinsip, Cucu melanjutkan, untuk pemberian subsidi ke klub bakal menerapkan asas keadilan. Subsidi untuk klub asal Papua, kata dia, bakal lebih besar karena faktor jarak tempuh. "Kami bahas berapa besarannya sehingga paling jauh itu bagaimana sistemnya," tuturnya.
PSIM Yogyakarta Dekati Seto Nurdiyantoro
Klub Liga 2 PSIM Yogyakarta gagal mewujudkan ambisinya naik kasta ke Liga 1 pada musim kompetisi 2019 silam.
Walau musim lalu Laskar Mataram mendatangkan sejumlah pemain bintang dari klub Liga 1 bahkan tim nasional, hingga berganti pelatih sampai tiga kali namun PSIM tetap terpuruk.
Seto Nurdiyantoro. instagram.com/pssleman
Setelah laga terakhir melawan Persis Solo di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, pada Oktober tahun lalu yang berakhir dengan kekalahan dan diwarnai ricuh, PSIM seperti tidak melakukan pergerakan untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi 2020.
Namun hal itu dibantah oleh Pembina PSIM Yogyakarta, Haryadi Suyuti. "Kami sebenarnya tidak diam. Kami tetap bersiap untuk musim kompetisi Liga 2 2020," ujarnya kepada Tempo, Jumat, 24 Januari 2020.
Haryadi menegaskan timnya tidak diam. Salah satu buktinya, kata dia, pihaknya memanggil mantan pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro pada awal pekan ini untuk membicarakan kemungkinan dia menjadi pelatih baru PSIM. Namun ia memastikan belum ada keputusan final terkait dengan Seto.
Sementara itu, Haryadi menambahkan, PSIM juga terus bergerak cepat dalam pembentukan tim. "Kami kan belum memiliki pelatih juga. Selain mas Seto, tentu kami juga menjajaki beberapa kemungkinan lain. Hanya kan mas Seto ini (lokasi tinggalnya) dekat, pernah di PSIM, dan tentu punya kualitas," katanya.
Seto yang sebelumnya menangani PSS Sleman secara tiba-tiba posisinya digantikan oleh pelatih Eduardo Perez Moran pada pertengahan Januari 2020. Moran merupakan mantan asisten pelatih tim nasional Indonesia Luis Mila.
Pencopotan Seto dari posisinya itu sempat memicu gelombang protes dari para suporter PSS Sleman. Para suporter menggeruduk tempat latihan skuad Super Elang Jawa yaitu di Yogyakarta International Scholl. Mereka menuntut agar pelatih yang sebelumnya membawa PSS naik ke Liga 1 diangkat lagi sebagai pelatih.
Haryadi berharap PSIM Yogyakarta bisa segera memiliki pelatih dan membentuk tim untuk menyongsong Liga 2 2020. Terkait kemungkinan Seto menjadi pelatih PSIM, dia belum bisa memastikan.
“Yang jelas, PSIM tetap akan berlaga di Liga 2 2020 ini. Suporter harap bersabar, kami tidak diam,” ujarnya.
Manajemen PSIM dikabarkan terus bergerak memburu pemain yang potensial untuk memperkuat skuad Laskar Mataram walau belum ada yang meneken kontrak resmi.
Selanjutnya: Kabar Persib dan Persipura