Walaupun kalah agregat tiga gol, Lalenok belum menyerah. Pelatih Yance Matmey bertekad meraih kemenangan. "Kami optimistis bisa menang. Kami sudah mengevaluasi kelemahan-kelemahan kami di leg pertama," kata Yance Matmey dalam konferensi pers menjelang pertandingan di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 28 Januari 2020.
Menurut Yance, salah satu kesalahan fatal pada leg pertama terjadi ketika wasit memberikan kartu merah kepada kiper Nathaniel Agbozo. Padahal, sebelum kartu merah itu, kedua tim imbang 1-1. Pengusiran Nathaniel menjadi awal banjir gol PSM ke gawang Lalenok.
“Suasana pertandingan berubah setelah kartu merah itu. Di luar kondisi tersebut, kami juga memiliki enam peluang yang terbuang percuma,” tutur Yance.
Pesepak bola PSM Makassar Willem Jan Pluim (kedua kiri) menggiring bola yang dihadang pesepak bola Lalenok United Timor Leste Francisco Minorino Savio (kiri) dan Francisco Da Costa (kedua kanan) dalam pertandingan play off AFC Cup 2020 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu, 22 Januari 2020. Kedua klub ini akan bertemu kembali di Stadion Pakansari, Cibinong, pada 29 Januari mendatang. ANTARA/Nyoman Budhiana
Meski demikian, pelatih asal Indonesia itu tidak menargetkan timnya menang dengan banyak gol karena dia menyadari hal itu sulit dilakukan setelah takluk dengan selisih tiga gol pada leg pertama.
"Saya meminta pemain untuk bermain sebaik mungkin. Jangan memikirkan hasil karena memang agak berat. Anak-anak mesti berlaga tanpa beban. Kalah menang itu biasa,” kata Yance.
Para pemain Lalenok termasuk penyerang Paulo Freitas sudah siap menghadapi PSM. “Kami akan tampil maksimal di laga besok demi hasil yang bagus,” ujar Freitas.