TEMPO.CO, Jakarta - Pablo Mari, 26 tahun, sudah menjalani rangkaian tes medis di markas Arsenal pada awal Januari lalu. Bek tengah klub Brasil, Flamengo, itu jadi incaran The Gunners untuk menambal lubang di lini belakang mereka.
Sejumlah media Inggris menyebutkan, kedua klub sudah sepakat dengan harga 7,5 juta pound sterling atau sekitar Rp 132 miliar di bursa transfer musim dingin kali ini. Namun jalan negosiasi tersebut putus di tengah jalan.
Arsenal tiba-tiba membatalkan pembelian tersebut. Kabar yang terdengar, mereka mengalami kesulitan finansial untuk membiayai pembelian itu.
Kemudian Arsenal menyodorkan proposal baru berupa peminjaman Mari. Flamengo tentu menolak. Sang pemain dan perwakilan klub berjulukan Urubu itu balik kanan dengan kecewa.
Tak surut langkah, Meriam London mengupayakan cara lain. Mereka mengajukan proposal peminjaman selama enam bulan dengan biaya 4,2 juta pound sterling atau sekitar Rp 74 miliar. Selain itu, Arsenal menjanjikan pembelian di akhir musim ini. Walhasil, Flamengo pun luluh.
Mari terbang lagi ke London untuk mengurus administrasi kepindahannya. Sabtu pekan lalu, Mari sudah duduk satu meja dengan Direktur Teknik Arsenal Eduardo.
Arsenal pun telah memperkenalkan bek anyarnya. Pemain berusia 26 tahun tersebut didatangkan dengan status pinjaman dan akan dibeli secara permanen musim depan. Adapun Mari sangat gembira kembali bertarung di tanah Inggris.
Sebelumnya, tiga tahun Mari berstatus pemain Manchester City (2016-2019). Namun manajer City, Josep Guardiola, belum pernah sekali pun memainkannya. Selam itu pula ia dipinjamkan ke beberapa klub, seperti Girona, Breda, dan Deportivo la Coruna.
"Tentu saja saya merasa senang kembali ke Inggris dan kini bermain bersama tim seperti Arsenal," kata pemain jebolan akademi Sporting Lisbon itu.
Mari diharapkan bisa menjadi tembok kokoh bagi Arsenal. Rapuhnya pertahanan Arsenal memang menjadi masalah pelik dalam beberapa musim terakhir.
Pada Liga Primer Inggris musim ini, Arsenal sudah kebobolan 34 kali dalam 24 laga. Catatan ini mempengaruhi penampilan Arsenal.
Sejauh ini, Mesut Oezil cs baru memetik enam kemenangan. Sisanya, 12 kali imbang dan enam kekalahan.
Kondisi semakin runyam lantaran setidaknya ada tiga bek Arsenal yang cedera, yakni Kieran Tierney, Sead Kolasinac, dan Calum Chambers. Manajer Mikel Arteta tak punya pilihan selain memainkan David Luiz, Sokratis Papastathopoulos, dan Skodran Mustafi. Penampilan mereka pun angin-anginan.
Selain Mari, Arsenal kabarnya bergerak mendekati bek kanan Southampton, Cedric Soares, menjelang penutupan bursa transfer Januari ini. Arsenal disebut siap membeli Soares dengan harga lima juta pound sterling atau sekitar Rp 88 miliar.
Arsenal akan memanfaatkan kondisi Soares yang bakal habis kontraknya pada akhir musim ini. Southampton pun rela melepasnya ketimbang pemain pergi dengan status bebas transfer.
Pemain berusia 28 tahun itu sadar betul, tantangan bersama The Gunners terbilang menarik. Meski nantinya ia harus bersaing dengan Chambers dan Hector Bellerin.
"Saya masih terikat kontrak dengan Southampton, tapi di sisi lain saya harus pikirkan anak tangga lain yang harus saya pijak. Pokoknya saya ingin yang terbaik," kata pemain berkebangsaan Portugal dan Jerman itu.
Menariknya, dalam jendela transfer Januari ini, Liga Primer Inggris banyak diisi aksi pinjam-meminjam pemain. Klub Liga Inggris saat ini akan berpikir lebih keras ketika hendak mendatangkan pemain baru.
Tak bisa dimungkiri, tren ini menjadi jawaban atas tingginya harga pasar pemain saat ini. Padahal, seiring berjalannya waktu, soal kecocokan dengan klub barunya masih jadi pertanyaan.
Walhasil, lebih baik meminjam pemain untuk mengetes kemampuan mereka. Jika cocok, sesuai dengan klausul kontrak, klub bisa membelinya di akhir masa peminjaman.
Sebagai contoh, Crystal Palace meminjam penyerang Everton Cenk Tosun. Newcastle United meminjam Nabil Bentaleb dari klub Jerman, Schalke 04.
Lalu, Tottenham Hotspur meminjam gelandang Gedson Fernandes dari Benfica. Hampir semua peminjaman tersebut disertai janji pembelian di akhir cerita.
THE SUN | GOAL | INDRA WIJAYA