Tantangan Berat Edson Tavares di Borneo FC
Edson Tavares akan menghadapi tantangan berat saat melatih Borneo FC di Liga 2020. Sebab selain diminta membenahi prestasi, ada hal lain yang mesti dipertahankan atau ditingkatkan.
Salah satu yang mesti dijaga ialah rekor kekalahan minim musim lalu. Borneo FC menjadi tim dengan kekalahan paling sedikit yakni tujuh kali. Sementara Bali United yang menjadi juara mengalami delapan kekalahan.
Edson Tavares. (liga-indonesia.id)
Tantangan lain yang mesti dihadapi ialah meningkatkan kemampuan pemain muda. Musim lalu tak dimungkiri kesuksesan Mario Gomez menelurkan penggawa muda potensial. Salah satu Muhammad Sihran yang paling menonjol.
Selanjutnya ada Nurdiansyah di posisi bek. Dia saat ini bahkan diboyong Gomez ke Arema FC yang menjadi klub anyar pelatih berpaspor Argentina ini.
Namun kepada awak media, Tavares selama ini percaya dengan potensi pemain muda di mana saja dia melatih. Musim lalu bersama Persija Jakarta tak selalu mengandalkan penggawa senior. "Saya selalu percaya dengan pemain muda. Saya lihat di Borneo FC banyak yang bagus. Semoga bisa memberikan yang terbaik di kompetisi," kata Tavares.
Menurut Tavares, metode melatihnya di setiap klub selalu berbeda. Sebab tak semua tim belanja pemain sama. "Beberapa klub mengontrak pemain dengan kualitas B. Sementara lainnya memiliki pemain berkualitas dengan membayar banyak. Tapi yang menentukan adalah hasil akhir. Jadi lihat saja bagaimana Borneo FC di ujung liga," kata dia.
Arema FC Sisakan Satu Slot Pemain
Arema FC masih menyisakan satu slot pemain lokal untuk menggenapkan jumlah pemain mereka menjadi 30. Saat ini, eks pemain Persib B atau Bandung United, Fafa Muhammad Zuhud, terus menjalani seleksi.
Menjalani seleksi sejak 27 Januari lalu, Fafa sebenarnya diberi waktu hingga Sabtu kemarin apakah mendapatkan rekomendasi atau tidak. Namun tim pelatih nampaknya belum bisa memastikan sehingga memberikan tambahan waktu kepada eks pemain Bhayangkara FC junior ini, untuk melanjutkan seleksi.
Asisten pelatih Arema FC, Charis Yulianto, mengungkapkan Fafa diberi tambahan waktu hingga Rabu (5 Februari) mendatang untuk bisa menunjukkan kemampuannya. “Kalau Fafa kami beri waktu hingga Rabu, dia kemungkinan akan dilihat lagi saat Arema uji coba lawan Semeru FC,” kata dia.
Satu slot pemain lokal yang tersisa di Arema FC memang diperuntukkan untuk pemain U-23. Saat ini, tim berjuluk Singo Edan ini memiliki 6 pemain dengan usia dibawah 23 tahun. Keenam pemain itu antara lain Muhammad Rafli, Andriyas Fransisco, Aji Saka, Nurdiansyah, Vikrian Akbar dan Titan Bagus Fawazzi. Jika Fafa Zuhud lolos seleksi, maka Arema sudah mempunyai 7 pemain U-23 sesuai dengan regulasi kompetisi Liga 1 musim 2020.
Selanjutnya: Kabar Persipura, Persija, dan Periaraja