TEMPO.CO, Jakarta - Bek anyar Persija Jakarta, Marco Motta tidak mempermasalahkan soal cuaca panas di Indonesia yang beriklim tropis, meski hampir sepanjang hidupnya tinggal dan berkarier di Eropa.
“Jujur saja tidak ada masalah soal itu,” ujar Motta di kantor Persija, Jakarta, Senin, 3 Februari 2020.
Motta mengaku tidak terkejut dengan iklim di Indonesia karena pernah merasakan kondisi di Cina saat memperkuat tim nasional Italia di Olipimade 2008. Ketika itu, ia membantu timnya mencapai babak perempat final.
"Cuaca di Cina mirip dengan di Indonesia," kata pemain berusia 33 tahun ini.
Selain itu, Motta juga pernah bermain di Jakarta saat berlaga bersama klubnya Juventus pada 2014. Saat itu Juventus bertanding melawan tim ISL All Stars di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, hasilnya menang 8-1.
Marco Motta. Instagram
“Namun, tentu saja saya masih perlu beradaptasi selama beberapa hari,” kata pemain yang pernah memperkuat klub AS Roma.
Selain itu, Marco Motta sudah siap bermain di stadion-stadion Indonesia yang tidak semua kualitasnya setara SUGBK.
“Saya mau membantu Persija memenangkan laga dan menjadi juara Liga 1. Tidak masalah apakah itu laga kandang maupun tandang,” tutur dia.
Motta dikontrak Persija untuk dua tahun. Dia diyakini mampu memperkuat lini belakang skuad Macan Kemayoran.
Ia lebih banyak menghabiskan waktu di Italia, yaitu musim 2004-2005 sampai 2013-2014. Ia sempat memperkuat tim-tim besar Italia, seperti AS Roma dan Juventus.
Motta mampu bermain di semua sektor di lini belakang. Ia juga pernah memperkuat tim Inggris Watford dan Charlton Athletic serta tim Spanyol, Almeria.
Sebelum bergabung ke Persija Jakarta, Marco Motta bermain di Siprus bersama klub Omonia Nikosia di musim 2018-2019.
