TEMPO.CO, Jakarta - Steven Bergwijn menunjukkan sinar terangnya di Stadion Tottenham Hotspur, kemarin. Melakoni laga debut bersama Tottenham dalam lanjutan Liga Primer Inggris musim ini, pemain berusia 22 tahun itu mencetak satu gol.
Lebih dahsyat lagi, gol tersebut bersarang ke gawang Manchester City, tim kuat sekaligus juara bertahan di Liga Primer Inggris. Ditambah satu gol Son Heung-min, The Lilywhites menang 2-0.
Seketika Bergwijn banjir pujian. Sejumlah media Inggris menyebutkan dia menjadi pembelian sukses Spurs pada bursa transfer Januari lalu. Klub yang bermarkas di sisi utara kota London itu membeli Bergwijn dari klub Belanda, PSV Eindhoven, dengan harga 30 juta euro atau sekitar Rp 456 miliar.
Bagi fan Tottenham, Bergwijn adalah calon bintang mereka. Bukan cuma gol yang menjadi bukti ciamiknya permainan Bergwijn. Pergerakan pemain berkebangsaan Belanda dan Suriname itu pun bagus.
PemainTottenham Hotspur Steven Bergwijn, melakukan selebrasi bersama rekannya Serge Aurier dan Lucas Moura setelah mencetak gol ke gawang Manchetser City dalam pertandingan Liga Inggris di Stadion Tottenham Hotspur, London, 2 Februari 2020. Hotspur kalahkan Manchester City 2-0. REUTERS/David Klein
Bergwijn pun tersenyum lebar. Ibarat kata, dia harus mencubit pipinya untuk membuktikan bahwa gol ke gawang City bukan sekadar mimpi.
"Bagi saya, ini mimpi yang jadi kenyataan. Sungguh senang rasanya. Bayangkan, sejak masih kecil, saya bermimpi ada di panggung ini (Liga Primer Inggris). Dan sekarang saya di sini, bikin gol pula," kata Bergwijn.
Pencetak gol kedua Spurs, Son, ikut senang melihat torehan manis Bergwijn. Penyerang berkebangsaan Korea Selatan itu tak terima jika cara Bergwijn merayakan gol dianggap terlalu berlebihan. Menurut Son, aksi heboh Bergwijn sangat wajar dan manusiawi.
"Faktanya, bikin gol di laga debut itu memang menguras emosi, lho. Ke gawang Manchester City pula," kata Son.
Manajer Spurs Jose Mourinho tentu ikut memberikan pujian. Menurut Mourinho, kualitas permainan Bergwijn sungguh sesuai dengan yang ia harapkan. Pelatih berjulukan The Special One itu meminta fan tak sekadar melihat gol pemain barunya itu.
Pelatih Tottenham Hotspur Jose Mourinho. Reuters
Mourinho pun mengingatkan proses adaptasi Bergwijn yang berjalan super-cepat. Beruntung, dia mampu bekerja cepat memahami pola permainan dan strategi yang diterapkan tim pelatih.
"Dia sangat cerdas, tahu betul bagaimana bergerak. Dan yang paling penting, dia juga bisa diajak bertahan," kata mantan Manajer Manchester United itu.
Mantan penyerang Tottenham (1980-1985), Garth Crooks, menyebutkan bahwa tampil di laga debut di kompetisi sekeras Liga Primer tidaklah mudah. Terlebih pada era sekarang yang lebih menyulitkan.
"Tapi Bergwijn menunjukkan kemampuan bagus. Kontrol bola, pergerakan, dan tembakan bolanya pun bagus," ujar pria berusia 61 tahun itu.
Kini Bergwijn ditantang untuk menunjukkan konsistensi permainannya. Jika tidak, pujian yang menghujaninya saat ini bakal berbalik menjadi cibiran dan kritik pedas.
GOAL | BBC | 90MIN | INDRA WIJAYA
