7. Fabiano Beltrame
Antusias kembali ke kompetisi Liga 1, Fabiano Beltrame terus maksimalkan masa pra musim bersama Persib. Ia ingin kembali ke liga dengan kondisi prima setelah semusim kemarin (2019) tertahan tak dapat bermain karena naturalisasi yang belum tuntas.
Meski sudah berumur 38 tahun, ia masih ingin menunjukkan kemampuannya bisa kompetitif menjadi palang pintu pertahanan Maung Bandung. Dalam tim sendiri dirinya melengkapi duet Nick Kuipers dan Victor Igbonefo.
"Saya pikir itu bagus karena saya tahu saat kembali saya harus berada dalam kondisi yang bagus. Selama ini saya bekerja keras untuk itu. Saya senang bisa bermain kembali, sekarang saya ingin naikkan kondisi, semua pemain seperti itu," kata Fabiano.
Fabiano juga mulai meraba-raba peta kekuatan lawan dengan mayoritas tim selalu mengandalkan penyerang asing. Namun, ia belum bisa menilai lebih jauh lantaran beberapa klub belum terlihat mengeluarkan permainan terbaik dalam uji coba. "Sampai sekarang belum bisa menilai, semua lagi persiapan juga. Kemarin Arema main home, mereka main draw di uji coba, Bhayangkara main home kalah sama Makassar. Jadi belum diprediksi, mereka masih persiapan seperti kita," tuturnya.
Adanya Turnamen Piala Gubernur Jawa Timur Februari ini jadi ajang ia melihat kekuatan tim rival. Sebanyak tujuh klub Liga 1 akan berpartisipasi di sana yakni Arema FC, Persija, Persela, Madura United, Persebaya, Persik, dan Bhayangkara FC. "Ada turnamen sebentar lagi Piala Jatim kita bisa lihat tim mereka seperti apa, kita akan tahu sedikitnya di sana," kata dia.
8. Teja Paku Alam
Musim 2020 akan menjadi tantangan bagi kiper Persib,Teja Paku Alam. Kiper asal tanah Sumatera ini untuk pertama kali pertama membela tim di luar pulau kelahirannya. Kondisi itu membuatnya harus melipatgandakan mental dan motivasi.
Kiper Persib Bandung, Teja Paku Alam. (instagram/@persib_official)
Kiper yang pernah mengenyam pendidikan bersama PPLP Sumatera Barat ini mangawali karier profesionalnya bersama Sriwijaya FC pada tahun 2013. Setelah enam musim membela tim asal Palembang, dia hijrah membela Semen Padang pada tahun 2019.
Lahir di Painan, 14 Maret 1994, anak kedua dari empat bersaudara pasangan Yusman ZK dan Haldihpul Dewi Putri ini, pada tahun 2011 hingga 2013, terpilih dalam tim SAD yang berguru ke Uruguay.
Berbagai pengalaman itu membuatnya menjadi kiper pilihan pertama di Sriwijaya FC maupun Semen Padang. Musim 2019 dia tampil sebanyak 25 laga selama 2.250 menit bersama Semen Padang. Sementara saat membela Sriwijaya FC dari 2013-2018, pemain bernomor punggung 34 ini tampil selama 5.228 dalam 60 laga.
Bersama Tim Nasional Indonesia, Teja juga turut mengantarkan Indonesia meraih posisi kedua AFF Championship 2016. Terakhir dia menjadi bagian Tim Merah Putih saat kualifikasi Piala Dunia 2022 di Qatar pada tahun 2019 lalu.
Berbekal pengalaman tersebut, Persib punya banyak harapan buat Teja. Dia pun mendapat kontrak selama dua musim ke depan. Kondisi itu membuat Persib kini memiliki lima kiper di bawah mistar, yakni I Made Wirawan, Aqil Savik, Dhika Bayangkara, Teja Paku Alam dan M. Natshir yang masih dalam pemulihan cedera.
"Insya Allah kalau dipercaya main, saya ingin memberikan penampilan terbaik. Mudah-mudahan bisa menjawab harapan bobotoh," kata Teja.
Selanjutnya: Gian Zola dan Teja Paku Alam