TEMPO.CO, Yogyakarta - Manajemen PSS Sleman akhirnya buka suara soal kabar terbaru pembelian saham mayoritasnya yang sebelumnya dikuasai Soekeno.
"Benar bahwa saham mayoritas PSS sebanyak 5.089 lembar saham atau sekitar 70 persen saham sudah terjual," ujar CEO PSS Fatih Chabanto di Yogya Kamis petang 13 Februari 2020.
Fatih mengungkap saham mayoritas PSS itu pada awal Februari 2020 itu telah dibeli pihak yang mengatasnamakan PT. Palladium Pratama Cemerlang yang beralamat kantor di Gedung International Finance lantai 21 Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Selatan.
Namun Fatih masih enggan membeberkan siapa sosok di balik perusahaan itu. Hanya saja saat ditelusuri perusahaan itu memang tercatat sebagai perseroan seperti tertuang pada laman Administrasi Hukum Umum (AHU) online Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
"Nanti dari pihak pembeli saham yang akan mengumumkan resmi soal pembelian saham mayoritas ini," ujar Fatih.
Fatih mengatakan mempersilahkan para pecinta PSS ataupun publik mencari tahu sendiri soal detil investor PSS itu. "Saham mayoritas yang dijual itu hanya milik Pak Soekeno saja," ujar Direktur Operasional PT PSS, Yoni Arseto.
Yoni menambahkan pihaknya belum bisa membeberkan siapa sosok di balik perusahaan pembeli saham mayoritas PSS itu. Alasannya karena investor baru itu akan mengenalkan sendiri dan menjelaskan soal pembelian saham tersebut.
"Jadi kami baru bisa memberitahukan soal perusahaan dan alamatnya saja," ujarnya.
Sebelumnya, pemilik mayoritas saham PSS Sleman, Soekeno, kepada Tempo membenarkan sudah berhasil mendapatkan pembeli 70 persen saham klub Liga 1 itu.
Soekeno memastikan, saham PSS yang sudah dijual itu sebesar 70 persen yang terdiri 68 persen saham miliknya dan sisanya milik Bambang Sukmonohadi.
Bambang diketahui salah satu pendiri PT. PSS selain Soekeno, dan merupakan ayah dari Hapsoro Sukmonohadi, suami Ketua DPR RI Puan Maharani.
Soekeno menuturkan investor baru yang sudah setuju membeli saham mayoritas PSS itu bukanlah pihak yang dirumorkan selama ini.
Soekeno memastikan pembeli saham mayoritas PSS Sleman bukan Nirwan Bakrie, Pieter Tanuri (bos Bali United), dan juga bukan Ahmad Mumtaz Rais (anak politikus Amien Rais).
“Nanti lah akan saya umumkan sendiri siapa pembeli saham mayoritas PSS itu, hehehe” ujar pemilik sejumlah pusat perbelanjaan dan hotel di Yogya itu akhir Januari 2020 lalu.
Soekeno saat itu menuturkan alasan utamanya menjual saham mayoritas tersebut. “Yang jelas saya hanya kepingin PSS Sleman, Super Elang Jawa ini terbang lebih tinggi dan bisa melihat dunia. Makanya saya carikan investor yang bisa melakukan hal itu untuk PSS,” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO