TEMPO.CO, Yogyakarta - Saham mayoritas PSS Sleman, sebesar 70 persen, yang sebelumnya dimiliki pengusaha perhotelan dan pusat belanja Yogyakarta Soekeno dipastikan telah berpindah tangan ke investor baru sejak Februari 2020 ini.
CEO PSS Fatih Chabanto mengatakan saham mayoritas PSS itu sudah dibeli PT. Palladium Pratama Cemerlang yang berbasis di Jakarta Selatan.
Namun Fatih tak mau mengungkap jelas siapa figur investor baru PSS itu. Dirinya hanya meminta masyarakat khususnnya pecinta PSS Sleman tak mempersoalkan soal jual beli saham klub itu. Juga soal lainnya yang terjadi dalam tubuh PSS sebelumnya.
"Kami harap jual beli saham di PSS, juga soal pergantian pemain atau lainnya yang terjadi di PSS itu jadi hal yang biasa saja. Tidak perlu dikait-kaitkan dengan hal lain seperti histori dan sebagainya," ujar Fatih Kamis 13 Februari 2020.
Fatih mengatakan PSS kini tak sekedar klub yang berlaga di Liga 1 atau kasta tertinggi kompetisi tanah air. Lebih dari itu, PSS menjadi bagian dalam industri sepakbola tanah air.
"PSS merupakan bagian dari sepak bola industri. Jadi kita harus menerima apapun konsekuensi sepakbola industri itu," ujarnya.
Dengan beralihnya saham mayoritas PSS Sleman ke investor baru itu, Fatih juga tak tahu apakah kelak investor melakukan kebijakan apa pada klub itu. Seperti misalnya apakah klub akan berpindah-tangan karena dijual lagi jika tak menghasilkan atau menguntungkan.
Fatih juga tak tahu apakah investor baru PSS ini akan merombak jajaran direksi dan lainnya. Artinya tak ada syarat khusus atau jaminan yang diajukan Soekeno selaku pemilik saham mayoritas sebelumnya.
Fatih mengatakan yang jelas dari pemilik lama saham mayoritas telah menyeleksi satu dari sejumlah investor yang berminat membeli saham PSS itu.
"Pemilik lama saham PSS menjual seluruh sahamnya karena ingin melihat PSS terbang lebih tinggi dan makin membaik penampilannya di Liga 1," ujarnya.
Sorotan penjualan saham PSS Sleman sudah ramai menjadi isu sejak akhir 2019 lalu. Ramainya isu penjualan saham diikuti sejumlah peristiwa di tubuh PSS. Salah satu yang menyita perhatian yakni digantinya pelatih Seto Nurdiyantoro ke Eduardo Peres Moran.
PRIBADI WICAKSONO