TEMPO.CO, Bangkalan - Suasana Konferensi pers kesebelasan Persik Kediri usai melibas Bhayangkara FC terasa sedikit berbeda. Sang pelatih Joko Susilo datang seorang diri ke ruang jumpa pers usai laga Piala Gubernur Jatim 2020 itu.
Padahal lumrahnya, dan ini dilakukan semua tim lain, selalu ada satu pemain yang mendampingi pelatih untuk menjawab pertanyaan para wartawan.
Dengan gestur yang tenang dan tutur kata yang terukur, Joko Susilo berucap syukur atas kemenangan 3-0 di laga pamungkas Grup A Piala Gubernur Jatim 2020 yang digelar di Stadion Gelora Bangkalan. Namun bagi Joko hasil akhir bukanlah yang utama, yang ia cari justru proses bagaimana kemenangan itu terjadi.
"Saya bersyukur atas kemenangan ini, tapi kami tidak mau sombong dan jumawa," kata dia.
Dalam hemat Joko, sebuah kemenangan tak lantas bisa dimaknai bahwa Persik lebih baik dari tim lain. Bagi dia, Paulo Sitanggang dan kawan-kawan hanya bermain lebih efektif dibanding dua laga sebelumnya. Efektivitas itu tak lepas dari evaluasi dan pembenahan terus menerus untuk menyiasati materi pemain yang ada.
"Kami bermain buruk di lawan Persebaya, kami evaluasi. Kami bisa perbaiki waktu lawan Madura, evaluasi lagi. Dan kami menang malam ini, itu bagian dari proses. Dan masih banyak yang harus dibenahi dari Persik," ungkap Joko.
Di laga terakhir itu, Coach Joko tetap memakai formasi tak lumrahnya yaitu menempatkan lima bek dan tak memasang striker murni.
Dia mengatakan meski formasi itu terlihat membuat permainan macan putih efektif membungkam Bhayangkara, namun itu bukan formasi ideal yang ia rencanakan untuk dipakai saat Liga 1 bergulir nanti. "Saya memasang lima bek hanya untuk hemat energi," kata Joko Susilo.
MUSTHOFA BISRI