TEMPO.CO, Jakarta - Tak ada yang berubah di Manchester City. Menyusul sanksi dua musim dilarang tampil dalam Liga Champions yang dijatuhkan Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA), keadaan toh masih sama.
Begitulah yang diceritakan Kevin De Bruyne, gelandang serang Manchester City, tentang kondisi terkini klubnya. Semuanya normal saja.
“Saat sanksi itu jatuh kami memang sedang libur. Tapi ketika libur selesai, kami datang dan tetap berlatih,” katanya. “Hasilnya, kami bermain dengan baik seperti sekarang.”
Kamis dinihari lalu, pasukan Pep Guardiola turun ke lapangan. Mereka melakoni laga tertunda melawan West Ham yang semestinya digelar dua pekan lalu.
Di Etihad, The Citizens menang dua gol tanpa balas. De Bruyne menjadi salah satu aktor kemenangan itu. Dia mencetak gol kemenangan bersama Rodri. “Kami percaya pada apa yang akan dilakukan klub,” katanya.
Pemain Manchester City Kevin De Bruyne. Reuters
Perihal larangan yang dijatuhkan UEFA itu, Manchester City berencana akan melakukan banding. Mereka punya waktu sekitar dua pekan untuk mendaftarkannya ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Di sisi lain, pihak manajemen meminta Pep Guardiola untuk menenangkan para pemain. Guardiola pun sigap.
Dia langsung menyatakan akan tinggal di Etihad, kecuali bila dipecat. Selain itu, Guardiola langsung bereaksi keras terhadap pihak-pihak yang dianggap bisa mengganggu keutuhan tim.
Satu di antaranya ketika Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu menyatakan dukungannya terhadap sanksi itu. Guardiola, yang mempersembahkan 14 gelar juara untuk Barcelona, langsung berang.
Bagi dia, tak elok ada klub yang gembira dengan putusan yang tak mengenakkan bagi klub lain. “Jika mereka senang dengan larangan ini, saya katakan kami akan banding,” katanya. “Semoga nanti kami bisa bertanding melawan Barcelona.”
Pep Guardiola. REUTERS/Phil Noble
Kesungguhan melewati badai yang menerpa ditampilkan klub. Di sisi lain, seperti dikatakan De Bruyne, para pemain hanya ingin berfokus di lapangan. “Kami masih punya banyak laga dan sesegera mungkin bisa mendapatkan gelar juara,” kata De Bruyne.
Penampilan yahud terkini pasukan Guardiola itu tidak mengejutkan Manajer Leicester City Brendan Rodgers. Sejak mendengar kabar juara bertahan Liga Primer tersebut kena hukuman, dia menduga tim itu akan makin solid.
Sebelum sanksi jatuh, mereka sempat kepayahan. Menjelang liburan jeda musim dingin datang, mereka dikalahkan oleh Tottenham Hotspur 0-2.
Rodgers menunjuk ihwal hukuman yang mereka terima akan membuat pasukan The Citizens lebih kuat. Masalah yang tengah mereka hadapi akan membuat tim lebih solid.
“Masalah ini akan menggembleng mereka sebagai tim,” kata Rodgers. "Para pemain akan menjadi lebih kuat. Mereka akan menunjukkan semangat yang luar biasa.”
Leicester City. Reuters
Dengan begitu, menurut Rodgers, apa pun masalah yang dihadapi, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka merupakan kumpulan pemain yang hebat. Para pemain akan menjadi lebih kuat dan mempertunjukkan semangat lebih kuat.
"Saya pikir, untuk Pep dan para pemainnya, mereka akan sangat bertekad untuk menyelesaikan musim sekuat yang mereka bisa, dalam setiap kompetisi yang mereka ikuti," katanya.
Menghadapi perubahan ini, ada hal yang harus dipersiapkan pria asal Skotlandia itu dalam laga di King Power Stadium, tengah malam nanti. Yang jelas, mereka harus lebih antisipatif dibanding laga perdana musim ini pada Desember lalu di Etihad.
Kala itu, mereka yang sudah unggul 1-0 malah kebobolan banyak gol. Hasil laga berakhir dengan skor 1-3.
“Saat itu, kami bermain terlalu pasif. Kami memulai dengan bagus tapi salahnya, kami tidak menekan mereka,” katanya.
Semestinya, menurut dia, bermain dengan agresivitas tinggi merupakan keharusan saat melawan klub sehebat Manchester City. Itulah yang akan dilakukan timnya dalam laga nanti.
"Man City adalah tim hebat. Untuk itu, mereka harus digempur dengan permainan menyerang. Saat pegang bola, serangan yang kami bangun harus diakhiri dengan baik,” kata Rodgers.
Tentu saja, meski mewaspadai soliditas Manchester City, tekad menang tetap dipancangkan Rodgers. Dengan tambahan tiga poin, mereka bisa mempersempit jarak keduanya yang saat ini berselisih 4 poin. Saat ini keduanya berada di peringkat kedua dan ketiga, di bawah sang penguasa, Liverpool.
THEHOUR | DAILYMAIL | MIRROR | IRFAN B.