TEMPO.CO, Jakarta - PSM Makassar resmi menjadikan Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, sebagai kandang pada Piala Konfederasi Sepak Bola Asia (Piala AFC) 2020. Pemilihan kandang tersebut setelah melalui beberapa pertimbangan. Sebelumnya Pasukan Ramang memilih Stadion Pakansari Bogor.
“Pertimbangan kita memilih Stadion Madya supaya dekat dari suporter,” kata Manajer PSM Makassar untuk AFC Cup 2020, Syahrir Nawir melalui keterangan tertulis, Sabtu malam, 22 Februari 2020.
Apalagi, kata dia, suporter juga menginginkan kanndang PSM Makassar dipindahkan dari Stadion Pakansari, Bogor, sehingga kelompok suporter yang ingin memberikan dukungan bisa lebih mudah menjangkaunya. “Suporter juga ingin kami memindahkan tempat yang lebih dekat lagi,” tutur Riri, sapaan Syahrir.
Selain persoalan suporter, Riri melanjutkan, PSM Makassar memindahkan berkandang ke Stadion Madya lantaran telah memenuhi standar AFC, seperti infrastruktur kursi tunggal dan pencahayaan lampu. Stadion Madya sudah sering digunakan untuk pertandingan internasional. “Terakhir dipakai dalam turnamen AFC level U-16. Baru-baru ini juga sudah diinspeksi ulang oleh AFC,” katanya.
PSM Makasssar bakal menjamu menjamu Shan United dari Myanmar pada laga kedua fase Grup H Piala AFC 2020, Rabu 26 Februari mendatang. Riri mengimbau kepada seluruh suporter Indonesia turut memerahkan Stadion Madya. Pasalnya, PSM Makassar bukan hanya mewakili Kota Makassar, Sulawesi Selatan, saja melainkan Indonesia. “Tiket segera kami jual lewat kiostix.com,” ucap Riri.
Sebelumnya pada laga perdana, PSM Makassar takluk 1-2 dari Tampines Rovers (Singapura). Kekalahan PSM pada laga tandang ini membuat mereka berada di urutan ketiga Grup H Piala AFC 2020. Posisi pertama ditempati klub asal Filipina, Kaya FC, dan urutan kedua Tampines. Skuad Juku Eja lebih baik dibandingkan Shan United yang berada diurutan keempat.
DIDIT HARIYADI