Turun dengan sebagian pemain yang sama dengan pertandingan sebelumnya, anak asuhan Dennis Wise dan Des Walker langsung tampil menyerang. Apa yang dipergakan para pemain sesuai dengan instruksi Dennis selaku Direktur Teknik. Dia meminta para pemain tidak terbawa ritme permainan lawan.
Lini pertahanan, para pemain belakang juga selalu memperhatikan posisi ketika mereka mendapat serangan dari lawan. Sebab, permainan bola-bola panjang merupakan andalan Preston yang diperkuat pemain berpostur tinggi.
Meski Garuda Select menyerang sejak awal, Preston yang mencetak gol lebih dulu. Sepakan Harry Huddart pada menit ke-33 membawa timnya unggul 1-0 di awal.
Setelah kebobolan, Garuda Select berusaha membangun serangan melalui skema umpan-umpan pendek. Hasilnya, 10 menit berselang, Bagus Kahfi mencetak gol balasan setelah bola tendangannya yang mengarah ke gawang Preston tak mampu dihalau kiper Oliver Lombard.
Garuda Select bereaksi cepat ketika memasuki babak kedua. Skema umpan pendek dan cepat dari kaki ke kaki masih menjadi andalan untuk membongkar pertahanan Preston. Tidak butuh waktu lama, tepatnya 15 menit babak kedua bergulir, Bagus kembali mencetak gol sekaligus membalikkan kedudukan menjadi 2-1.