TEMPO.CO, Jakarta - Direksi Real Madrid telah meminta pengurusnya untuk memonitor aktivitas Mauricio Pochettino sekarang. Madrid, menurut sumber dari koran Independent, membuka peluang untuk mengganti pelatih Zinedine Zidane dengan Pochettino.
Legenda sepak bola Prancis itu baru saja membawa Real Madrid ke puncak klasemen La Liga Spanyol dengan mengalahkan Barcelona 2-0 dalam pertandingan El Clasico. Tapi, menurut berapa sumber dalam klub, tekanan kepada Zidane kian kuat.
Tekanan itu terjadi setelah Real Madrid dikalahkan Manchester City 2-1 pada pertandingan pertemuan pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu. Setelah pertandingan itu dikabarkan hubungan Zidane dengan beberapa pemain di ruang kamar ganti menjadi tegang.
Suasana ketegangannya tidak setinggi ketika pertama kali Zidane menangani Real Madrid dan memberikan tiga gelar juara Liga Champions dan satu trofi juara La Liga Spanyol. Tapi, kali ini, dikabarkan ada lebih banyak ketegangan dengan para pemain senior. Beberapa orang di antaranya dikatakan tidak senang dengan pendekatan Zidane sekarang.
Adapun Presiden Real Madrid, Florentino Perez, diketahui tidak begitu cocok dengan Zidane, meski legenda ini sudah memberikan sukses yang sensasional buat mereka di Eropa.
Beberapa pihak menilai Zinedine Zidane tidak pernah mau tunduk kepada Florentio Perez seperti pengurus Real Madrid lainnya. Zidane telah sukses sebagai pemain dan pelatih Madrid. Perez harus membujuk Zidane untuk kembali ke Bernabeu pada Maret lalu.
Adapun sepak terjang Mauricio Pochettino sudah lama menjadi perhatian direksi Real Madrid. Tapi, ketika mantan bek Argentina ini sedang menangani Tottenham Hotspur, susah untuk direkrut dalam waktu yang singkat.
Sekarang setelah dipecat Tottenham Hotspur, dengan sejumlah klub papan atas di Eropa tertarik dengannya, Mauricio Pochettino diperkirakan akan kembali berkiprah di sepak bola Eropa pada musim panas 2020 mendatang.
Pada Liga Champions musim lalu, Real Madrid asuhan Zinedine Zidane disingkirkan Ajax sebelum semifinal. Adapun Mauricio Pochettino membawa Tottenham Hotspur yang menjegal Ajax untuk bisa menembus final.