TEMPO.CO, Jakarta - Keberhasilan RB Leipzig menyingkirkan Tottenham Hotspur dari Liga Champions kembali mencuatkan nama Pelatih Julian Nagelsmann. Pasalnya, dia berhasil membawa tim asal Jerman itu mencetak sejarah untuk pertama kalinya melaju ke babak perempat final.
Bagi publik Jerman, nama Nagelsmann mungkin tak lagi asing. Dalam setidaknya empat tahun terakhir dia terus mencuri perhatian dengan prestasi yang timnya torehkan.
Sebagai pelatih, Nagelsmann bukanlah seperti Pep Guardiola atau Zinedine Zidane yang memiliki pengetahuan beragam taktik dari pengalaman bermain sepak bola. Bahkan, karir sepak bola Nagelsmann hanya seumur jagung.
Pernah menimba ilmu di akademi FC Augsburg dan 1860 Munich, karir sepak bola Nagelsmann berakhir saat masih berusia 19 tahun. Dia mengalami cedera yang memaksanya harus berhenti mengolah si kulit bundar.
Lepas dari lapangan hijau, Nagelsmann sempat mengambil kuliah jurusan administrasi bisnis, namun kecintaannya terhadap sepak bola membuat dia kemudian beralih ke jurusan ilmu olahraga.
Lulus dari sana, pria yang gemar bermain sebagai bek tengah itu lantas memulai karirnya dengan menduduki posisi asisten pelatih Augsburg, mendampingi Thomas Tuchel, kini menangani PSG.
Dia lantas pindah ke Hoffenheim pada 2012. Dia juga menangani tim U-19 dan U-16 Hoffenheim saat itu.
Hanya dua musim bagi Nagelsmann untuk membuktikan kemampuannya. Pada musim 2013-2014, dia membawa tim U-19 Hoffenheim merebut gelar juara Liga Jerman U-19 dengan mengalahkan tim besar seperti Bayern Munchen U-19 dan Borussia Dortmund U-19.