TEMPO.CO, Jakarta - Serie A Liga Italia ditunda hingga 3 April karena pandemi virus corona. Namun, Damiano Tommasi, Presiden Asosiasi Pemain Sepak Bola Italia (AIC), tak yakin pertandingan akan bisa digelar pada awal bulan depan.
"Jelas tidak mungkin untuk mulai pada awal April. Jika semuanya berjalan dengan baik, kami dapat melanjutkan pada Mei atau Juni," kata dia. "Ketika kami berbicara tentang sepak bola, orang berpikir kami hanya memastikan keamanan pemain, tetapi ada seluruh dunia di belakang tim."
Di luar Cina, Italia menjadi negara yang paling parah terpukul oleh COVID-19. Setidaknya sudah terjadi 1.809 kematian dan dari lebih 24.700 penderita. Negara itu menjalani isolasi dari dunia luar dan semua kegiatan olahraga ditangguhkan.
Tommasi mengungkapkan proses berjangkitnya corona di sepak bola Italia. "Yang pertama terkontaminasi adalah di Serie C, yakni klub Pianese. Salah satu staf mereka masih dalam perawatan intensif. Juventus juga memiliki 100 orang di bawah karantina."
Bagi Tomassi, jalan tidaknya jadwal sepak bola harus ditentukan secara menyeluruh di Eropa, tak hanya Italia.
"Mereka (pemain) adalah orang-orang yang melakukan perjalanan keliling Italia dan Eropa, bertemu banyak, banyak orang selama menjalani pekerjaan mereka. Masalahnya bukan hanya Italia, tetapi Eropa, sehingga UEFA harus berperilaku seperti Uni Eropa."
Sebelum jeda Serie A, juara bertahan Juventus menduduki puncak klasemen dengan selisih satu poin dari Lazio. Pertandingan papan atas terakhir adalah antara Sassuolo dan Brescia, dengan skor 3-0, pada 9 Maret.
Selain Serie A, seluruh jadwal sepak bola di Eropa saat ini sudah dihentikan karena virus corona. Ada yang hingga awal April, ada juga yang tak menentukan batas waktu.
FOOTBALL ITALIA | OMNI SPORT