TEMPO.CO, Jakarta - Peluang Liverpool untuk meraih gelar juara Liga Inggris musim ini semakin besar setelah kompetisi tersibuk di dunia tersebut akan dilanjutkan setelah jeda akibat wabah firus corona. Pasalnya, para pesaing Liverpool dipastikan akan memiliki jadwal lebih padat dari mereka.
Liverpool saat ini sudah mengumpulkan 82 angka dari 29 laga. Mereka unggul 25 angka dari pesaing terdekatnya, Manchester City yang baru mengumpulkan 57 angka dari 28 laga.
Jika pun Manchester City mampu memenangkan laga simpanan mereka, Liverpool masih memiliki 22 angka. Dengan sembilan laga tersisa, Liverpool tinggal memenangkan dua laga lagi untuk memastikan gelar juara musim ini.
Dengan akan kembalinya Liga Inggris pada awal Juni mendatang, artinya semua tim akan menghadapi jadwal super padat, termasuk Liverpool dan para pesaingnya. Setiap tim disebut bisa memainkan tiga laga dalam sepekan karena Liga Inggris ditargetkan berakhir pada akhir Juli.
Liverpool sedikit diuntungkan dengan kondisi ini. Pasalnya mereka praktis hanya berkonsentrasi di ajang Liga Inggris setelah tersingkir di Piala FA dan Liga Champions.
Sementara pesaingnya Manchester City dipastikan akan menghadapi jadwal lebih padat dari mereka. Skuad asuhan Pep Guardiola masih menyisakan 10 laga di Liga Inggris plus masih bersaing di ajang Piala FA.
Demikian juga dengan Leicester City dan Chelsea yang berada di posisi ketiga dan keempat klasemen Liga Inggris. Jamie Vardy cs masih berlaga di ajang Piala FA sementara anak asuh Frank Lampard masih bersaing di Piala FA dan Liga Champions.
Keuntungan di atas kertas tersebut seharusnya bisa membuat peluang Liverpool meraih gelar juara musim ini lebih terbuka lebar.
Kini, tinggal bagaimana Jurgen Klopp bisa mengatur tenaga anak asuhnya menghadapi jadwal padat tersebut. Klopp terbukti telah gagal mengatur tenaga Mohamed Salah cs untuk lewati jadwal padat sebelumnya. Buktinya, Liverpool hanya meraih dua kemenangan dari enam laga terakhir sebelum kompetisi di Eropa di tutup.
Kegagalan mengatur tenaga bisa berakibat fatal bagi Liverpool. Ambisi mereka mengakhiri gelar juara Liga Inggris selama 30 tahun pun terancam batal. Kejadian seperti musim 2013-2014 dimana mereka gagal meraih gelar juara pada laga-laga akhir pun kini masih sangat mungkin terjadi.