TEMPO.CO, Jakarta - Barcelona akan melakukan pemotongan gaji kepada setiap pemain dan tenaga profesional yang mereka miliki menyusul pembekuan kompetisi karena virus corona. Pemotongan gaji tersebut menggunakan skema yang di Spanyol disebut sebagai ERTE.
Media Spanyol AS menjelaskan bahwa ERTE merupakan mekanisme dimana sebuah perusahaan bisa merumahkan sementara atau melakukan pemotongan gaji dengan asumsi para pekerja tersebut akan dipekerjakan kembali ketika kondisi kembali normal. Opsi ini, menurut laporan tersebut, sudah disepakati oleh semua pihak di Barcelona.
Pada Selasa waktu setempat, menurut AS, para petinggi Barcelona telah mengadakan pertemuan untuk membahas skema pemotongan gaji tersebut. Menurut mereka, dalam pertemuan tersebut disepakati pemotongan gaji sebesar 70 persen selama para pemain dirumahkan.
Namun pemotongan tersebut hanya berlaku untuk gaji saja, tidak termasuk bonus dan juga keuntungan dari hak penjualan citra si pemain. Para pemain Barcelona akan kembali mendapatkan bayaran sesuai dengan kontrak mereka jika Liga Spanyol kembali bergulir dan mereka bisa bermain.
Tak hanya pemain, pengurangan gaji tersebut juga berlaku untuk para petinggi Barcelona meskipun mereka harus bekerja lebih keras sejak penghentian Liga Spanyol. Hal itu dilakukan karena para petinggi Barcelona menilai mereka harus memberikan contoh yang baik kepada seluruh anak buahnya.
Barcelona telah menghentikan semua aktivitas mereka sejak tiga pekan lalu atau sejak Liga Spanyol dinyatakan dihentikan sementara. Hal itu menyusul penyebaran virus corona di Spanyol yang masih belum terkendali.
LaLiga sebagai otoritas Liga Spanyol sendiri belum menentukan kapan akan memulai kembali kompetisi itu. Namun Presiden LaLiga Javier Tebas telah meminta klub untuk segera memulai latihan untuk mengantisipasi jika kompetisi dinyatakan kembali bergulir.
AS
