TEMPO.CO, Jakarta - Michel Hidalgo, yang membawa Prancis memenangi trofi utama pertamanya pada Euro 1984, meninggal pada usia 87 tahun pada Kamis, 26 Maret 2020. Hidalgo sudah sakit beberapa tahun dan meninggal di rumahnya di Marseille.
Hidalgo adalah mantan pemain yang kemudian beralih karier menjadi pelatih. Ia mencetak 74 gol dalam kariernya sebagai bek kanan dan kemudian gelandang di AS Monaco, Reins, dan La Havre di Ligue 1 Prancis.
Puncak prestasinya sebagai pemain adalah ikut memperkuat Reins melawan Alfredo Di Stefano dan kawan-kawan dari Real Madrid pada final European Cup 1995.
Tapi, setelah menjadi manajer, Michel Hidalgo meraih prestasi tertingginya dalam perjalanan karier keseluruhannya di sepak bola.
Hidalgo melatih tim negaranya berjuluk Les Bleus dari 1976 sampai 1984. Ia meninggalkan jabatannya ini setelah membawa tuan rumah mengalahkan Spanyol 2-0 pada final Euro 1984.
Dua tahun sebelumnya, timnya harus kalah secara tragis dari Jerman Barat pada semifinal Piala Dunia di Spanyol. Di pertandingan ini ada kisah gelandang Patrick Battiston yang cedera berat dan giginya rontoh setelah diterjang kiper Jerman Barat, Harald Schumacher.
Michel Hidalgo adalah seorang manajer yang kreatif. Jika ingat soal kata “lini tengah adalah vital” dalam permainan sepak bola, hal inilah yang ditekankan Hidalgo dalam startegi permainannya yang agresif.
Dimulai dari Piala Dunia 1982 dan Euro 1984, ada kuartet lini tengah yang magis –ini dulu kata yang tersohor- di Les Bleus asuhan Michel Hidalgo, yaitu Michel Platini, Alain Girrese, Jean Tigana, dan Luis Fernandez.
Michel Platini yang menjadi kapten tim Prancis 1984 dan mencetak sembilan gol di Euro 1984 mengatakan, “Michel Hidalgo meninggalkan warisan besar. Ia membangun kembali sepak bola Prancis di tingkat internasional.”
FRANCE24 | BBC