Kondisi ini tak bisa dielakkan, tentu saja. Asosiasi pemain sepak bola dunia (Fifpro) pun memahami kondisi yang terjadi saat ini.
“Saat ini, banyak sekali klub yang menjalankan kebijakan pemotongan gaji para pemain,” kata Sekretaris Jenderal Fifpro, Jonas Baer-Hoffmann.
Menurut dia, kondisi ini terjadi pada lebih dari separuh liga di dunia. Dengan penghentian sementara liga-liga, gaji para pemain menurun hampir dua pertiga dalam enam bulan ke depan.
Pihaknya memahami keadaan yang terjadi saat ini. Namun, menurut dia, tiap-tiap klub tidak boleh asal potong gaji.
“Seperti yang terjadi di beberapa negara, dengan kesulitan finansial yang dialami klub dan liga-liga, mereka harus bertemu dengan asosiasi pemain untuk mendiskusikan dan menegosiasikan jumlah yang tepat dan proporsional,” kata Baer-Hoffmann.
Keinginan itu tentu saja ideal. Hanya klub besar yang melakukannya.
Di Bundesliga, Borussia Dortmund dan Borussia Monchengladbach adalah dua klub yang telah melakukannya.
Dua klub itu memberlakukan pengurangan gaji secara berjenjang. Dari pemotongan itu, mereka melebihkan upah para pekerja lainnya yang mengalami dampak langsung krisis ini.
Sedangkan di kawasan Skandinavia, klub-klub meminta para pemain asingnya menyisihkan pendapatan sebesar 25-50 persen. Bila para pemain itu setuju, uang dari pemotongan itu dipakai untuk membantu pemerintah dalam melawan penyebaran virus corona.
Di Liga Inggris, hal itu sudah dilakukan. Dua klub Championship, yakni Leeds United dan Birmingham City, memberlakukan penundaan gaji para pemainnya.
Leeds, yang kini menjadi kandidat untuk naik ke Liga Primer, mengumumkan kesepakatan dengan para pemain yang rela ditunda pembayaran gajinya. Uang dari penundaan itu selanjutnya dipakai klub untuk membayarkan gaji pekerja di luar sepak bola yang lebih memerlukan.
Langkah klub yang diasuh Marcelo Bielsa ini dilakukan setelah Birmingham City menawarkan kepada para pemainnya untuk menunda setengah dari gaji para pemainnya dalam empat bulan ke depan. Mereka setuju. Hal itu pun kemudian dilakukan Leeds.
Dampak dari Covid-19 ini memang sulit dihindarkan. Namun, menurut para pengelola klub di sana, peristiwa yang tak pernah diduga ini menjadi pelajaran penting untuk masa mendatang.
Termasuk mungkin masuk dalam klausul kontrak dengan pemain serta pengelolaan liga di sana, sehingga kelak tak ada lagi pemecatan pemain seperti yang terjadi di Sion.
GUARDIAN | DAILYMAIL | METRO | IRFAN B.