TEMPO.CO, Jakarta - Norwich City mengikuti langkah Newcastle United dan Tottenham Hotspur yang merumahkan sejumlah stafnya untuk mengurangi beban finansial akibat pandemi virus corona. Para staf tersebut tetap mendapatkan bayaran, namun tak penuh.
Klub juru kunci klasemen di kompetisi papan atas Inggris itu akan memanfaatkan skema retensi pekerjaan sebagai dampak wabah corona dari Pemerintah Inggris yang memungkinkan para staf hanya mendapatkan 80 persen dari gaji mereka hingga maksimum 2.500 pound per bulan.
"Karena dampak pandemi COVID-19 saat ini, Norwich City Football Club segera memulai proses merumahkan stafnya yang tidak dapat bekerja saat ini," kata Norwich dalam sebuah pernyataan dikutip AFP yang dipantau di Jakarta, Rabu 1 April 2020.
"Klub akan menambah uang yang diterima dari skema untuk memastikan bahwa semua staf yang dirumahkan itu menerima gaji seperti biasa secara penuh."
Liga Inggris sendiri mengalami penundaan paling tidak hingga 30 April akibat penyebaran virus corona yang semakin memburuk. Namun, banyak pihak menilai penundaan itu akan kembali diperpanjang dan kemungkinan besar Liga Inggris tak akan selesai pada akhir Juli mendatang.
Penyebaran virus corona itu membuat pihak klub mengalami masalah finansial besar. Pasalnya mereka tak mendapatkan pemasukan dari penjualan tiket, sponsor dan sebagainya. Belum lagi penjualan hak siar televisi mereka yang terancam akan dipotong jika Liga Inggris tak diselesaikan.