TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Liga Spanyol, La Liga, telah mengirimkan protokol untuk memulai latihan yang harus dipatuhi semua klub pasca isolasi karena virus corona. Protokol itu mengatur nyaris seluruh bagian dari klub mulai dari penggunaan lapangan hingga keterlibatan fisioterapi dan koki klub.
Media Spanyol Marca mengabarkan bahwa protokol tersebut telah dikirimkan ke semua klub Liga Spanyol meskipun belum ada kejelasan kapan kompetisi tersebut akan kembali bergulir.
La Liga membagi protokol tersebut ke dalam tiga fase dimana setiap tingkat fasenya melibatkan jumlah anggota tim yang lebih besar dan instruksi untuk tetap menjaga keamanan kondisi.
Pada fase pertama, menurut laporan Marca, setiap tim diperbolehkan menggelar latihan namun tak diperbolehkan latihan secara bersama-sama. Dalam fase ini, satu lapangan hanya diperbolehkan digunakan oleh maksimal dua pemain secara bersamaan.
"Selama fase latihan individual, hanya dua pemain yang diperbolehkan mengguanakn satu lapangan secara bersamaan, satu pemain di setiap sisi lapangan," tulis Marca.
Tak hanya itu, dalam fase latihan individual itu La Liga juga meminta semua pemain selalu menggunakan kendaraan yang sama untuk berangkat ke lapangan. Pemain juga diminta sudah mengenakan pakaian berlatih sejak dari rumah sehingga tak perlu menggunakan ruang ganti yang ada di lapangan latihan.
Pada fase ini, pemain juga tak diperbolehkan menggunakan fasilitas kebugaran milik klub. Penggunaan fasilitas kebugaran hanya diperbolehkan pada fase kedua, yaitu latihan bersama dengan jumlah maksimal 8 orang secara bersamaan. Itu pun dengan syarat fasilitas pusat kebugaran milik klub harus cukup besar dan hanya boleh digunakan dua pemain dalam waktu bersamaan.
"Hanya satu atau dua pemain bisa menggunakan pusat kebugaran secara bersamaan, tergantung dari ukuran pusat kebugaran yang dimiliki masing-masing klub," tulis protokol tersebut.
"Pusat kebugaran tak hanya boleh digunakan pada fase latihan kelompok, tidak pada fase latihan individual."
Meskipun sudah diperbolehkan berlatih bersama pada fase kedua, para pemain masih harus menjalani pembatasan soal makan bersama. La Liga tak memperbolehkan adanya acara makan bersama setelah latihan.
Nantinya, para pemain akan menerima makanan yang ditaruh dalam tas dengan nama dan nomor punggung masing-masing. Tak hanya itu, La Liga juga membatasi hanya satu koki per klub yang menyiapkan makanan bagi para pemain. Bahkan, La Liga meminta ahli gizi klub bekerja dari rumah untuk menjaga seminimal mungkin orang yang bekerja di dapur tim.
"Dapur harus dikunci ketika tak ada satu pun orang di dalamnya. Koki merupakan orang yang berwenang membuka, membersihkan dan juga mengunci dapur," begitu tulis protokol tersebut.
Bukan hanya dapur, La Liga juga membatasi jumlah orang yang boleh membersihkan toilet di fasilitas latihan setiap klub. Menurut Marca, setiap klub harus menunjuk satu orang yang bertanggung jawab atas kebersihan toilet di tempat latihan. Bahkan, La Liga juga mengharuskan toilet dibersihkan dengan pembersih yang mengandung alhokol 96 persen setiap habis digunakan.
Terakhir, La Liga melarang fisioterapi untuk melakukan kontak dengan para pemain kecuali jika si pemain mengalami cedera. Para fisioterapi itu pun diharuskan menggunakan sarung tangan dan masker ketika berkontak dengan para pemain.
Penerbitan protokol latihan itu dianggap sebagai sinyal bahwa Liga Spanyol akan kembali bergulir. Pihak klub kabarnya meminta waktu setidaknya dua pekan untuk menggelar latihan bersama sebelum kompetisi kembali dibuka. Namun, kondisi penyebaran virus corona yang masih belum menentu membuat banyak pihak menilai protokol tersebut dikeluarkan hanya untuk memberikan ketenangan bagi para pemain jika mereka diminta kembali berlatih oleh pihak klub.
MARCA