TEMPO.CO, Jakarta - Berita bola pada Ahad, 5 April 2020, menampilkan sejumlah perkembangan dari Persib Bandung. Ada kabar-kabar dari sejumlah pemain klub Liga 1 tersebut.
Inilah ringkasannya:
Cara Zalnando Isi Waktu Saat-saat Isolasi
Bek Persib, Zalnando, memiliki cara untuk mengisi waktu selama berada di rumah. Ia mengaku lebih sering ditemani buku saat masa isolasi mandiri akibat merebaknya wabah virus corona.
Pemain asal Cimahi ini mengaku susah menemukan waktu yang pas untuk nyaman membaca. Namun, hikmah dari situasi sulit saat ini memaksanya untuk bisa membaca beberapa buku kesukaannya.
Pemain Persib, Zalnando (kanan) dan Mario Jardel. (persib.co.id)
"Beberapa buku tentang branding, marketing digital dan sejenisnya. Lebih ke buku-buku bisnis dan beberapa buku lainnya ada juga," kata pemain bernomor punggung 27 ini, seerti dikutip laman persib.
Zalnando mengaku memang tidak kuliah bisnis. Namun, ketertarikan pada dunia bisnis muncul secara alamiah. Apalagi Zalnando sedang merintis usaha dan dia belajar secara otodidak. "Selain berlatih, waktu luang buat baca, nonton film dan kegiatan lain yang positif selama di rumah. Sambil merintis usaha juga kecil-kecilan," kata dia.
Harapan Supardi Soal Kompetisi
Kapten Persib Bandung, Supardi Natsir, berharap pandemi virus corona yang melanda Indonesia bisa segera berakhir dan aktivitas kembali normal termasuk kompetisi Liga 1 bisa bergulir lagi, pasca diliburkan dengan batas waktu yang belum jelas.
"Doa dan harapan untuk wabah ini, semoga harapan saya, doa saya, mudah-mudahan wabah ini cepat hilang dari bumi Indonesia ini khususnya," ujar Supardi, Sabtu, 4 April 2020.
Supardi mengatakan liburnya kompetisi Liga 1 memang sempat dirasakan dirinya dan rekan-rekan lainnya sesama pesepakbola di Indonesia. Pada musim 2015, kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia harus berhenti lantaran perseteruan antara PSSI di bawah arahan La Nyalla Mattalitti dan Menteri Pemuda dan Olahraga kala itu, Imam Nahrowi. Walhasil FIFA pun membekukan sepak bola Indonesia.
Namun, kata dia, kali ini penghentian Liga 1 bukan karena ada kisruh di jajajaran petinggi lembaga sepak bola Indonesia, melainkan karena wabah mematikan yang melanda hampir seluruh dunia.
"Ini situasi yang hampir sama dengan sebelumnya. Berat bagi kita sebagai pemain tentunya ketika menghadapi situasi seperti ini. Tetapi, kita harus taat sama pemerintah kita ketika PSSI mengeluarkan keputusan untuk menghentikan sementara kompetisi ini. Karena, itu pasti pertimbangannya untuk kemaslahatan kebaikan untuk orang banyak, kebaikan semua juga karena virus ini," ujarnya.
Meski begitu, kapten Persib ini tetap berpikir positif bahwa di balik musibah pandemi virus corona ada hikmah yang bisa diambil dan tentu selalu ada sisi positif. "Saya selalu berpikir positif bahwa di balik semua cobaan seperti ini, ada hikmah. Insyaallah," katanya.
Selanjutnya: Kabar Nazari dari Swedia