TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, terus berkomunikasi dan mengawasi latihan mandiri para pemainnya saat menjalani karantina pandemi virus corona. Namun, ia menyatakan tak ada evaluasi atas hasil latihan pemain.
Pelatih yang biasa disapa RD itu menyatakan evaluasi tak akan dilakukan karena ia menyadari keterbatasan sarana latihan di rumah masing-masing pemain.
“Tidak ada evaluasi karena kita memaklumi bahwa keterbatasan tempat latihan dan jangkauan jarak tempat latihan serta sarana latihan membuat pemain berbeda dalam aktivitas latihannya. Tapi kita terus komunikasi agar jangan terlalu kurang dan jangan berlebihan,” kata dia, seperti dikutip laman Liga Indonesia.
Situasi tanggap darurat wabah virus corona seperti saat ini menurut RD merupakan situasi yang sulit bagi kompetisi sepak bola di tanah air. Hal itu juga membuat tim tidak dapat menggelar program latihan bersama guna menghindari terinfeksi virus Covid-19.
“Komunikasi lewat WA, situasi sulit pastinya, ini semua pasti mengalami yang pertama. Sudah kompetisi di-postpone juga tidak bisa latihan bareng-bareng,” kata dia.
Madura United, seperti klub Liga 1 lainnya, saat ini diliburkan karena kompetisi dihentikan sementara akibat pandemi virus corona. PSSI masih sudah memberi batas waktu hingga 30 Mei untuk melihat keadaan. Bila hingga Juni pandemi tak juga berakhir, kompetisi kemungkinan akan dibatalkan.
Selama kompetisi dihentikan, PSSI telah membolehkan klub-klub hanya memberi 25 persen gaji pada para pemainnya. Hal ini diprotes Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) yang menganggap urusan gaji harusnya dinegosiasikan antara pemain dan klub, seperti saat negosiasi kontrak.
LIGA INDONESIA